Kamis, 28 April 2016

CINTA LAUTAN ASIN



CINTA LAUTAN ASIN

Tanjung  karang lautan asin Menitip salam pada ombak gemulai di lautan
Biarlah  Ombak menyapa dan melambai membagi waktu
Mataku terlihat sayu menatap ruang udara, dia datang dan pergi dari dibibir pantai dengan butiran kerdil
Aku bersaksi  ombakpun tak sanggup membersihkan lautan yang ternodai
Begitupun cinta tak akan suci lagi oleh hasrat untuk bercumbu tanpa kemaluan

Jangan biarkan nafsu menghapus  dayamu
Sebab engaku akan tegiring oleh ganasnya kata cinta yang mengajakmu untuk beradu mesra
Jangan izinkan setiap kata merasuk membasahi bibir manis pada tatapan
Sebab semua akan Tenggelam dalam lautan yg sedang bernyayi manis tertarik kulit kering  dan basah


Aku bersaksi cintapun tak lagi suci murni terhempa Arus ombak  yang kaku
Menelanjangi  diri  merangsang setiap bagian yang tejaga
Lautan tak asin lagi, terasa hampa terasa kematian
Hingga zaman tak sanggup lagi membentangkan cinta di lautan
Janganlah ucapkan kata cinta dalam bayang dunia yg penuh kenikmatan
Sebab dunia Tak peduli semua yang rusak, melarat,  tersakiti dan yg ternodai
Maka kembalilah melihat lautan yang tetap asin  dan  pasir yang tetap putih bersih
Yang  terjaga walau takdir mendekatkan  membekas pada pasir yg terhempas ombak
Lalu zaman akan tersenyum melihat kemesrahan cinta di antara mereka
 Dan generasi para pecinta abadi dalam sajak cinta tanjung karang lautan asin
                                                                                                 

                                                                                                                                                                                                    MAKASSAR,   26 April 2016
                                                                                             MUH.QADRI


SHOLAWAT RINDU


Syair harmoni dari sebuah gejolak kata
Menusuk jasad yang kaku,mengadu nafsu panas api rindu
Air ludahku telah kering bersholawat dengan  sajak-sajak rindu yang memuncak
Onani  dengan imajinasi sering aku lakukan
Kini aku rasakan beradu hasrat dengan bantal guling mencipta pesakitan di ruang rasa

Waktupun tak memberi janji palsu, akan sebuah rasa yang menansi pasti
Tetapi kini Sholawat rinduku masih tetap mengeluarkan butiran indah kataku
Bagaikan mata rantai yang takkan pernah putus di hempas tangisan dan rintihan di arus zaman yang kaku

Karena sholawat rinduku tercipta dari rasa murni pada tatapan mesrah lingkaran bola matamu
Akhirnya ku tahu rinduku abadi tak usah menanti
Sebab kataku telah berada pada tempat yang pasti
Kuasa abadi Pencipta rasa dan rindu....


                                                                          Makassar 16 April 2016
                                                                          Qadri L Nasurung




PENDIDIKAN DUSTA





Sejarah mencatat sebuah gejolak ilmu
Menitih langkah di ruang fikir berjumpa dengan pemikir
Memulai tanya akan dunia yang tercipta, di daratan luas, lautan biru dan daratan hampa
Ku coba bertanya pada pendahulu, pemikir, pendidik dan pembawa risalah
Tetapi tanyaku tak habis di ujung lidah

Lalu apa yang ku harapkan akan kini yang terberangus
Oleh sepetak ruang kelas yang menjepit lidah, tumpukan buku bersih rapi berbau kedustaan
Pengusa telah berdosa pada zaman yang cerah
Dimana tak ada dompet tebal untuk bertanya
Tak ada ruang mewah ber-AC  yang menggoda hasrat untuk lupa
Sebab kini sekolahku hanya hiburan waktu senggang
Tempat penguasa merajam mebagi lupa
Sekolahku kini hanya ruang keuntungan, menawarkan kekayaan membagi kemewahan di ruang  dusta

Dan akhirnya ijazahku akan menjadi pemanis bibir untuk rumah
Dan sejarah mendidik dan dididik akan mati membawa tangisan kemurkahan.....

                                                                                                        Makassar 20 April 2016
                                                                                                        Qadri L Nasurung




Minggu, 17 April 2016

Sebuah Tetesan..!!!

Sering sekali dalam suatu hal nalar manusia berusaha memvisualisasikan hal yg bentuk atau subtansinya tidak perna ada dalam hidup, termasuk sesuatu hal yg gaib manusia akan selalu berusaha untuk mencari bentuk visualnya, itu merupakan sebuah bukti bahwa adanya alam Imaji yg dapat berinteraksi dengan respon yg di sampaikan oleh setiap gerak atau reaksi yg terjadi di dunia. dunia adalah sebuah System yg teratur (harmonis) yg saling terintegrasi satu dan yg lainnya, sehingga sy berpendapat bahwa dunia akan punah( kiamat besar) datang kepada peradaban manusia ketika manusia mulai tidak bijak memandang dan memahami dunia beserta isinya dengan cara melakukan tindakan ekspoliosi terhadap setiap sektor-sektor penyeimbang seperi Manusia itu sendiri,binatang , tumbuhan, tanah dan segala hal yg mendiami bumi baik yg nampak secara visual atau yg gaib, sehingga sebaikknya kita sebagai manusia yg secara literal telah dijelaskan sebagai khalifah di bumi yg tentunya memiliki makna yg sangat luas termasuk di pundak manusialah kunci kehidupan dunia dan seisinya berharap, sehigga kita harus melaksanakan segala kewajiban dan tanggung jawab sebagai manusia tersebut dengan selalu menjaga hubungan hidup baik secara vertikal (Ke- Tuahanan) dan horizontal (manusai dan alam) sesuai denga pengalamatan tersebut yg terpatri pada diri manusia...":"

 " Wisdom would be better with awareness and the real ection"

CITA PERGERAKANKU

Kelahiranmu seakan merangsang gejolak cinta di negerimu
Lahir dari lisan yang memanas kala  itu, yang beradu di bibir pesakitan  kuasa
Kini sejarahmu terukir jelas pada nafas generasimu
Yang menjadi pelanjut kisah dan gejolak amarah biru kuning yang abadi
Lalu zaman menitip salam kepada usiamu, masih ingatkah engkau janji pada perisaimu
Yang telah di cipta dari perang dan badai

Pinjam semangat Sembilan bintang yang melekat pada nilai-nilai abdi leluhurmu
Dan coba jadikan laut dan langit tetap biru dengan persembahan tulus pada pencipta matahari
Yang telah mencipta warna kuning pada senja harapan
Agar wargamu kuat melangkah
 akan dalamnya lautan,  tingginya cita-cita langit untuk menatap panas matahari
agar selalu mengawali cita dengan berdzikir, berfikir lalu berama sholeh

ketika kata dan semua itu  usai pantulkan jasadmu kedaratan hampa
agar engkau tahu waktumu telah tiba dan mulailah berkata
tangan terkepal dan maju kemuka
jayalah PMII
Salam pergerakan….

                                                                            Untuk HARLAH PMII ke-56
                                                                             Makassar 16 April 2016
                                                                             MUH.QADRI

TANAH RAHIMKU LUWU




Pernah aku mendengar negeri yang kaya beradab penuh belantara kata
Tanah luwu bumi sawerigading
Sebuh sejarah kuno yang terderus zaman kuasa
Anak bumi pertiwimu berkata dimana bukti adabmu
Wija to luwumu berkata dimana spirit perjuanganmu

Kini kami menangis melihat tanah rahim kami
Apakah  tergiringnya mitos masa lalu yang kini terikat misi kuasa
Tabe datuk-datukku, inikah toddopuli tammalara
Inikah wanua mappatuo naewai alena
Inikah messakada di patuo sengakada di pomate
Kini bagaikan kata tanpa makna, tanpa rasa, tanpa ragu

Tabe , kembalikan spirit sawerigading, datuk pattimang dan apunnaware
Kembalikan niat tulus mereka
Ataukah, mereka juga menangis melihat tanah rahimnya, tersudut, tercekik, durhakanya zaman

Jangan biarkan zaman membunuh memori masa lalu
Jangan biarkan penguasa membangun lupa masa lalu
Sebab, jika datang waktunya anak tanahmu meratap sesal
Tak tahu rahim, mati membawa peradaban kaku

Mungkin ini hanyalah angan dari aliran darah yang ingin mengembalikan kemurniannya
Yang akan menjadi pemanis bibir generasimu di masa depan
Generasi kaku....!!!!
                                                                          Makassar 28 februari 2016
                                                                                    MUH.QADRI

Sebuah nafas

menyebarkan faham atau pendapat yg lemah secara sumber kebenarannya, menyalahkan terhadap sebuah tindakan, tradisi, dan kebudayaan yg sebenarnya landasan untuk menyalahkannya sangat lemah hanya mengutip potongan ayat suci dan pendapat yg mereka katakan Ulama yg tidak mempunyai kapasitas mempuni, tidak memeiliki silsilah tradisi keilmuan Islam yg jelas sehingga setiap fatwa-fatwanya seperti kekeliruan dalam memahami sebuah tradisi dan perbedaan bermazhab, sehingga pemahaman tersebut menghantam kebudayaan suatu bangsa atau daerah sangat mengancam kebinekaan khusussnya di Indonesia, berita atau ajaran tersebut ketika di sampaikan kehalayak umum merupakan pembohongan atau pembodohan Publik...!!!
kita mengenal Tradisi bermazhab, setiap mazhab memiliki pandangan yg berbeda terhadap suatu hukum (fiqh) termasuk sebuah tradisi bagaimana menempatkan tradisi di tempat yg semestinya, makanya tidak ada Kleim kebenaran terhadap sebuah ajaran Islam, apalagi meyakini sebuah keyakinan agama yg tidak jelas sumber kebenarannya dan apa lagi ketika pendapat tersebut bersumber dari seseorang pengajar Islam yg sangat kontroversi terhadap setiap fatwa-fatwanya yg kaku yg cenderung berakibat pada penghancuran ajaran-ajaran Islam yg suci, pengkafiran suatu faham atau golongan di luar dari ajaran mereka, tuduhan bid'ah, takhayyul, Khurafat terhadap sebuah Ibadah yg telah di jalankan oleh Para ulama Salaf sejak beberapa tahun yg lalu,
Islam itu tidak kaku, pemahaman akan ajaran Islam sangat dinamis, menjawab setiap tantangan Zaman..
Bukan menghapuskan Tradisi, tetapi Mengislamkan Tradisi...
pada gamabar tersebut merupakan sebuah propaganda dari ajaran tertentu yg anti terhadap ajaran Islam Nusantara, yg ramah, toleran dan harmonis dalam bingakai 4 pilar bengbangsa dan bernegara...
salam Pluralisme...!!

Sabtu, 02 April 2016

RESIKO BERAKAL




Aktifitas berfikir merupakan hal yang biasa dan akan selalu kita lakukan dalam kegiatan sehari-hari   begitupun mendengar  kata Akal atau berakal yang  dimana pada  instansi-instasi pendidikan jika kita perna ikut menempu pendidkan di tempat tersebut baik dari SD (Elementary School) SMP (junior high School) dan SMA (Senior high School) hingga samapai pada jenjang unversitas (Student of University/collage) dan akan sering kali di jumpai materi pembelajaran yang berkaitan dengan Mahluk hidup khususnya manusia dan perbedaan-perbdaan apa saja yang ada padanya , perbedaan  mahluk-makluk lainnya di banding manusia  dimana manusia mempunyai ke spesailan tersendiri, baik dari sisi penciptaan dan posisnya di dunia, begitupun ketika kita belajar berbagai ilmu pengetahuian sains seperti biologi, sosiologi, psikologi, antropologi dan lain-lain ilmu-ilmu tersebut memberikan persfektif kepada kita tentang manusia dan keutamaan-keutamaan manusia yang di miliki dibanding dengan ciptaan-ciptaan yang lainnya, lain halnya ketika menilainya dari sudut pandang Agama yang telah menjelaskannya panjang lebar dalam kitab suci  para pengikutnya, tentang keutamaan-keutamaan  manusia dibanding dengan mahluk ciptaan yang lainnya, sehingga  kesimpulannya bahwa semua ilmu merupakan satu kesatuan (holistik) yang mempunyai hubunahnnya masing-masing, akan tetapi di sisi lain ketika kita mempelaji  hal yang berkaitan dengan manusai baik dengan gerak dan aktifitasnya maka akan kita temukan sebuah persoalan-persoalan yang kompleks yang mempunyai hubungan dengan dinamika pemikiran (kognitif), yang akan menciptakan sudut pandang pemikiran yang bebeda  sehingga akan menciptakan  perdebatan-perdebatan Argument  ,  tentunya argument-argument yang telah mereka fahami dengan peroses berfikir mereka masing-masing dan  tentunya juga  tergantung dari tingkat pengetahuan dan pemahamannya atau sejarah keilmuan mereka , bahwa setiap orang dalam menginterpretasikan sesuatu hal sangatlah berbeda sesuai dengan tingkat pengetahuan orang tersebut, bergitupun hal yang sama ketika melihat sejarah-sejarah filosof  yunani (greece) yang dalam versi sejarah pada umumunya bahwa filosof-filosof daratan yunanilah yang terlebih dahulu berfikir tentang alam atau yang melakuakan aktifitas Filsafat (mather of sains) dan juga berfikir tentang  seluruh gejala-gejala yang ada di alam ini tak terkecuali manusia dan pencitanya sekalipun, sehingga ada sebahagian sjarah yang mencatat mengenai filosof yunani kuno adalah  adalah filosof Alam, seprti Thales, Anaximander, Anaximenes, heraclitus dan lain-lain, lain lagi filosof-filosof penerus tradisi berfisafat  mereka yang kita kenal dengan Trio Yunani yakni, Sokrates, Plato, dan  Aristoteles, dimana  mereka adalah silsilah satu guru yang saling membesarkan diri mereka masing-masing karena di antara mereka terdapat pula pertentangan pemikiran yang sangat fundamental di zamannyan,  sehinga dapat di ambil kesimpulan   bahwa setiap zaman pasti terdapat pertentangan pemikiran yang sangat beragam jenisnya tergantung dari konteks zamannya tersebut, begitu pula  dalam keyakinan beragama, sebagai  contoh saja dengan Agama islam yang sangat penuh dengan perbedaan terhadap interpretasi kitab sucinya yaitu Al-quran, dan pemahaman-pemahaman mereka terhadap hadist nabi utusan-NYA dimana telah tertuliskan dalam kitab suci ummat Isalm bahwa ummat Islam  akan di pecah atau di bagi dalam 73 aliran dan golongan, sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa perbedaan adalah sesuatu hal yang mutlak di dunia ini, dan semua itu sangat erat kaitannya  dengan aktifitas manusia itu sendiri  yang di mana akan tetap bergerak (moving), befikfir (kognitif) dan akan terus berdinamika selama manusai masi hidup samapai hari  kiamat, dan begitupun pada agama-agama dan keyakianan ketuhan yang lain,
Inilah kelebihan buat manusai yang juga merupakan musibah buat manusia pula ketika akal yang telah di amanahkan di gunakan hanya untuk kepentinagn obsesinya sebagai manusia yang dapat berpeluang besar sangat dekat dengan kesesatan bertingklaku dan cara berfikir (behaviouring and way of think)  itulah mengapa  dibuatkan kajian ilmiah tetang berfikir yang di kenal oleh tatanan Mahsiswa di perguruan tinggi sebagai Kerangka berfikir ilmiah, yaitu fase-fase pemikiran berfilsafat yang  telah menjadi dasar pemikiran buat insan manusai dalam mengkaji ilmu pengetahuan apaun itu, yang di dalamnya menkaji masalah yakni seperiti kepaan (ontologi) bagaimana seharunya (epistimologi) dan bagaimana seharunya (aksiologi)  yang merupakan kerangka ilmiah yang telah di sepakati dalam membentuk kerangka fikir dalam mengkaji dan mempelajari sesuautu hal,  yang telah menjadi variabel yang telah di sepeakti bahwa pemikiran aka di katakan ilmiah ketika mengikutu system pemikiran yang ilmiah tersebut yang berdasarkan dengan teory ilmiah yang dapat di buktikan dengan kaca mata sintis, tetapi sebagian orang beranggapan lain terhadap hal tersebut ada yang beraggapan bahwa itu hanyalah salah satu cara atau jalan untuk menuju aktiktifitas befikir ilmiah atau yang ideal, itulah yang dinamakan dinamika dalam menginterpretasikan sesuatu, bahwa sejarah mencatat barang siapa yang paling kuat argumennya terhadap suatu hal maka dia yang menang dan dapat di terima oleh masyarakat dan ilmu pengetahuan, dan kita ketahui pada generasi-generasi berikutnya pertentangan pemikiran itu semakin terbuka di mana dengan munculnya berbagai ideologi-ideologi filsafat seperti, Rasionalis (Rein deskartes) Empirisme (Jhon lock) Materialisme (Hagel) Positivisme (Agus teconte) dan  hingga pada zaman pos Moderenisme (Derida)  mereka melihat realitas dengan sudut pandang yang berbeda, inilah gambaran metodologi pemikiran yang bebeda pada setiap aliran-aliran pemikiran atau mazhab yang akan tetap terjadi pertentangan (Dealektika) yang menjelaskan tentang Thesis X anti Thesis = Sintesis yang akan terus berlanjut sampai kapanpun, begitup pada zaman Modern sekarang ini di mana hasil pemikiran itu menghasilkan suatu aliran Ideologi atau system dalam suatu pemerintahan dan di bidang ekonomi seperti  Induvidualisme (Kapitalis) dan Sosialisme (komunis)  yang telah menjadi ideologi kekuatan besar di dunia seperti kita ketahui sejarah perang dunia ke-II yang setelannya perang Ideologi atau perang dingin (Cold War) antara Blog barat (Kapitalisme) dan Blog Timur (Komunisme) yang telah menjadi perang ideologi di masa itu dan sampai dengan zaman sekarang ini, sehingga  puncak perkembangan ilmu pengetahuan di zaman sekarang ini di mana hasil dari dinamaika pemikiran telah dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari  maka jadilah kehidupan sekarang ini dengan berbagai alat (tools) yang mendukung hidup manusia maka itulah hasil dari aktifitas berfikir yang telah memanfaatkan akalnya  semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan manusia di era global sekarng ini,  dimana segala sesuautu telah bersifat mendunia dan dapat di nikmati oleh seluruh manusia di dunia itulah Globalissi yang merong-rong batas setiap Negara yang menjadikan batasan-batasan itu tanpa batas lagi, tetapi itu tidak menjamin kedamaian dan kemakmuran buat manusai di mana telah saya jelaskan tadi di atas selama manusasi masi hidup dan masi berfikir (Akal) maka segala sesuatu dan persoalan sangat mungkin terjadi dan hal itulah yang terjadi dimana-mana dan  akibat dari hasil berfikir manusia itu sendiri pulalah dengan mudah saling menjatuhkan bahkan saling menghilangkan nyawa satu dengan yang lainnya, di negara-negara Berkembang dan di negara maju sekalipun, perang antar negara-negara yang dari dulu sampai dengan zaman sekarng ini masi terus berlanjut adalah sesuatu hal yang bi hal tersebut merupakan hal yang sangat mungkin terjadi karena peluang untuk berperang  sangatlah besar apalagi  telah di dukung oleh alat militer dan pertahan  yang sangat canggih yang di miliki oleh negara-negara di dunia sehingga  peristiwa-peristiwa kemanusiaan dimana-mana sering kali terjadi di belahan dunia manapun di berbagai Negara dan di berbagai tempat, pertanyaannya  apakah ini hasil dari aktifitas berfikir manusia yang telah di anugrahkan kelebihan  berakal, tentunya ini merupakan hasil Positive ketika hasil berfikir itu digunakan untuk kepentingan-kepentingan kemanusian, untuk kemudahan dan mendukung kerja manusia itu harus mendapat apresiasi mengutamakan perdamaian dengan cara Dialog dan Toleransi merupaka jalan terakhir yang seharusnya dapat di tempu oleh manusia sebagai manusia yang berfikir atau berpengetahuan  dan manusai yang beradab,  sebenarnya hal tersebut bukanlah hal yang mustahil untuk diwujutkan ketika ada kemauan yang kuat oleh manusia-manusia yang berilmu dan berakal demi terwujutnya kedamaian di dunia ini. Wassalam...!!!!!!

WISATA KEILMUAN


Lanjutan..!!! 3


Di bulan puasa (fasting month) awal kisah  spiritual keilmua itu di mulai, puasa pertama yang saya jalani di negeri prantauaan yakni ibu kota Provinsi sulawesi selatan tepatnya di Makassar, dan begitu pula dengan  hari-hari berikutnya, tak terasa pada saat itu telah tiba di hari ke-sepuluh pada bulan ramadhan, tak terasa yaahha.. !!!! kata tersebut terucap sendirinya ketika  dengan gerakan spontan menatap kelender  pada HP mini saya, yang tertuliskan made in china,  iyaaa memang tak terasa karena tepat pada bulan Puasa itu pulalah Pesta Piala dunia di selenggarahkan (world Cup) dan juga bertepatan dengan masa kampanye Presiden dan Wapres sehingga  waktu terasa singkat dengan heporia pemeberitaannya,  bagaimana tidak dengan hiporianya di seluruh media eletronik, cetak dan terasa  media Sosial tiap waktu sehingga semua mata di ahlihkan pandangannya oleh pemberitaan-pemberitaan seputar piala dunia dan kampanyae Capres dan Cawapres, tak terkecuali di indonesia kabar seputar piala dunia dan kampanye merupakan konsumsi sehari-hari tetapi untuk Kampanye itu sendiri karena berlangsung selama sebulan lebih dan hanya ada dua pasang kandidat capres dan cawapres sehingga  dipenuhi dengan ketegangan dan perang urat saraf, dimana  deklarasi-deklarasi  pemenagan  dan relawan untuk setiap pasangan calon presiden tersebut     menjadi perbincangan hangat di seluruh media elektronik,cetak dan begitupun di medai sosial di tambah lagi denga  janis-jenis kampanya yang beragam dari kampanye Kreatif (kreative campain)  dengan melibatkan simpatisan dan relawan samapi dengan kampanye hitam (black kampein) dan kampanye nagative (negative campain) sehingga bulan beribadahpun terus berjalan tanpa sadar dan tetap dalam kendali alam bawah sadar, bagaimana tidak di malam hari  seharusnya di habiskan dengan membaca Al-qur’an dan beribadah dan Sholat tarwih malah di  sibukkan dengan  menyaksiakan kabar dan informasi  seputar Pemilu dan kampanya pilpres di media dan  pada waktu dini harinya di sibukkan dengan Nonton  piala dunia yang setiap dini hari di putar di stasiun TV swasta, sehinga  waktu untuk beristirahat yang semestinya pada malam hari , diganti dengan beristrahat pada siang harinya  sehabis sholat Subuh hingga hampir memasuki berbuka puasa hehehee.. itulah aktifitas yang memang taknormal apalagi pada bulan dimana para ummat muslim di dunia Sibuk dengan Beribadah sebanyak mungkin untuk menghapus dosa yang telah lalu dan pada saatnya akan kembali Fitrah, ....
Dan tepat pada hari itu pula saya memutuskan untuk pulang kekampung halaman yang tercinta untuk berkumpul dan menikmati susana-suasana berpuasa bersama keluarga.. dimana ritual seperti sahur dan berbuka puasa bersama adalah merupakan ritual yang sangan saya rindukan ketika datangnya Bulan Puasa, dan dengan menaiki bus antar kota pada saat itu perjalanan antar kotapun dimulai kira-kira semalaman dan membutuhkan waktu 9 jam lamanya  waktu  yang harus saya tempu dari kota  Makassar sampai kekampung halaman saya Masamba yang terletrak di sebelah Utara kawasan Luwu Raya yang Dulunya merupakan kawasan Kerajaan Luwu, setibahnya di kampung halaman karena pada hari itu  adalah merupakan hari  Pemilihan Umum (Pemilu) Capres dan Cawapres maka dengan  tanpa beristirahat  kira-kira jam Delapan pagi saya berangkat ke TPS yang tidak terlalu jauh jaraknya dengan rumah saya dan  dapat di tempu dengan berjalan kaki saja, dengan tujuan Memberi hak suara saya kepada Pilihan saya yang akan Memimpin Indonesia  Lima tahun Kedepannya.
Pada malam harinya Wisata keilmuanpun dimulai berawal dari perjumpaanku dengan kawan lama atau teman seperjungan ketika menempuh pendidikan di SMA dan juga masih memiliki hubungan kekeluargaan, yang pada saat itu Alhamdulillah telah matang dalam Membina rumah tangga  (kepala rumah tangga), perdiskusianpun berawal dengan saling menanyakan kabar, di lanjutkan dengan menceritakan pengalaman hidup selama kurang lebih  Dua tahun lamanya dan pada saat itu baru sempat bertemu kembali, setelah kira-kira tiga jam berbincang seputar pengalam kami masing-masing tiba-tiba  Sosok tua yang merupakan ayah handa teman saya itu datang  dan dengan memotong pembicaraan  dengan mengucap sapaan hangat, dan dilanjutkan dengan pertanyaan mengenai seputar  Pemilihan Presiden yang di laksanakan pada  siang hari tadi.. dengan rasa kepercayaan diri saya, karena  menjagokan salah satu Capres, maka sayapun menjawab memilih salah satu kandidat tersebut  Sebut saja si Capres J dengan penuh keyakinan .. lalu sosok tua itu kembali melanjutkan pertanyaanya mengenai alasan mengapa kamu memilihnya..? dengan  menjawab penuh dengan percaya diri maka saya jelaskan semua pengalam si Capres J itu dalam pemerintahan, track rekor dan kebaikan-kebaikan yang dia miliki, dan membandingkannya dengan  presiden yang menjadi lawannya ketika itu sebut saja si Capres P.. sayapun menjelaskan dengan penuh perbandingan-perbandingan yang tentunya sesuai dengan apa yang saya ketahui mengenai ke dua kandidat Presiden tersebut,  setelah dengan panjang lebar saya menjelaskan lalu dengan wajah yang menampakkan rasa yang penuh dengan pemahaman maka sosok tua itu menceritakan beberapa perspektif  atau sudut pandang penilaian dalam memelilih suatu presiden atau kepala negara, dengan tanpa pandangan yang negative terhadap kedua kandidat tersebut, tetapi dengan hanya memberikan sedikit analogi Rasional dalam  menentukan suatu Pilihan dan dengan mempertimbangkannya  sehingga  Pilihannya jatuh kepada  Calon persiden P, dan inti dari alasannya memilih capres tersebut ialah bahwa indonesia harus kuat di bidang pertahan dan harus memiliki pertahanan yang canggi dan kuat dan karena melihat background presiden pilihannya tersebut adalah Militer maka ia percaya bahwa indonesia akan kuat ketika capres P yang akan menjadi Presidennya, karena pilihan kami berbeda maka perdiskuasian berlanjut lebih jauh  dengan saling melempar pertanyaaan terhadap alsa-alasan dan penjelasan  yang lebih  rasional lagi mengapa menjatuhkan pada capres pilihan kami masing-masing baik dalam latar belakang pendidikan  ( educational background), pengalaman (eksperian) tack rekor dalam kepemimpinan dan pemerintahan dan lain-lain, perdiskusianpun terus berlanjut dimana sosok tua itu dalam menjelaskan dengan sudut pandang yang berbeda begitupun saya penuh dengan perspektif dan sudut pandang yang berbed pula, walaupun demikian tidak adapun dalam perdiskusian tersebut  usaha atau keinginan untuk saling menjatuhkan argument maupun menjatuhkan mental lawan bicara yang ada hanyalah diskusi yang sehat dengan saling bertukar pikiran di sertai dengan teori dan contoh-contoh real, berdasarka dengan kondisi indonesia dan dunia sekarang ini, kira-kira tiga jam lamanya berdiskusi seputar Capres dan Cawapres tak terasa perdiskusian telah diluar dari jalur (talk out the box) tetapi menurut saya sekarang memang waktunya untuk berdiskusi lebih lepas bercerita tentang pengalaman, keindonesiaan dan menentukan pemimpin indonesia yang sesuai dengan kondisi dan konteks indonesia di zaman sekarang ini,  pembicaraan di awali  ketika  sosok tua tersebut menceritakan  kegelisahannya terhadap kondisi indonesai dan oknum-oknum pemerintahan di zaman sekarang ini yang belum bisa mensejahtrakan rakyat baik dari segi ekonomi, pendidikan, taraf  hidup, kualitas hidup dan lain-lain, dan ketika dia bandingkan dengan negara-negara tetangga kita seperti Malaisya, brunei, dan singapur, bagaimana tidak indonesia sebagai negara kaya dengan sumber daya alam (natural resorces)  yang berlimpah di negera kepulauan ini,  tetapi di lain sisi kesejahtraan penduduknya masi jauh dari kata Maju (undevloped) sehingga dengan  kegelisahan-kegelisahan seperti itu sosok tua itu berpendapat  indonesia harus di pimpin oleh pemimpin yang  bisa memajuhkan  masyarak dan rakyat indonesia dari berbagai aspek, seperti di bidang ekonomi, pendidikan, kualitas hidup, kesehatan, pertahanan dan lain-lain di mana pada saat ini masih penuh dengan tanda tanya besar, sehingga sosok tua berharap yang memimpin indonesia ialah  yang menurutnya mampu mewujudkan semuanya itu tentunya  untuk kesejahtraan rakyat indonesia, setelah berbincang seputar masalah keindonesai lanjut dengan berdiskusi masalah keislaman hingga kebidang tasawwuf, dia juga  menceriakan kegelisahannya  tentang kondisi kaum pelajar sekarang yang mengalami degradasi seperti krisis moral dan krisis akhlak  dimana kaum pemuda di zaman sekarang ini tidak sesuai dengan fungsinya kepada masyarakat, seharusnya pemuda dan kaum intelek memberikan pemehaman dan pembelajar buat masyarak bukan malah sibuk dengan dunia keilmuaannya dan malah  menyesatkan masyarakat, sosok tua itu berfikir bahwa para pelajar dan kaum intelektual dan mahasiswa agar bersatu dengan saling berdialog dan berdiskusi untuk membicakan masalah indonesai dan mencari soslusi terbaik untuknya bukan malah saling serang dalam bidang pemikiran bahkan saling serang dalam wilayah fisik sekalipun, karena menurutnya  berilmu dasarnya  ialah aktualisasi ilmu bukan hanya sekedar teori di bangku sekolah dan universitas, dan gunakanlah ilmu untuk kepentingan rakyat sesuai dengan kemampuan atau jurusan keilimuannya masing-masing. Terjun kemasyarakat dan mengabdi untuk kemajuan rakyat memberikan pemahan dan pelatiha keterampilan demi tujuan kesejahtraan rakyat, agar fungsi para pelajar atau mahasiswa sebaga agen perubahan (Agen Of Change), pengontrol sosial (Social Of Control) dan perencana Sosial (Social Plenty) dapat terealisasikan di masyarakat sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuannya untuk kesejahtraan seluruh rakyat indonesai tanpa terkecuali.
Memang  menurut saya secara pribadi pemahaman dan pengalamalan hasil pemahaman yang luar biasa oleh sosok tua itu,  bagaimana tidak ketika kita lihat sosok  itu dari sudut pandang materi, sosok tua itu tidak nampak sedikitpun dengan kemewahan dan kemegahan akan tetapi sangat penuh dengan kesederhanaan hidup, dan lain lagi ketika kita ingin membandingkan taraf hidup dengan kemampuan dan pemehamannya mengenai ilmu dan aktualisasi ilmu itu sendiri yang sangatlah jauh berbeda dengan masyarakat pada umumnya. apa lagi ketika kita ingin membandingkan orang tua yang seussia denganya, baik dari pemehaman hidupnya, pemahaman keilmuannya hingga pemahaman terhadap politik praktis sekalipun,  yang penuh dengan ungkapan-ungkapan filosofis dalam menjelasakan bagian-bagiannya, mungkin semua itu karena caranya memahami hidup  beserta dengan pengalaman keilmuannya  di perantauaan, bagai mana tidak  kurang lebih 40 tahun merantau kenegeri tetangga yakni malesya dengan beberapa pengalam kerja di lapangan atau teknical  di tambah lagi  dengan sejarah pendidikan keagamaannya hingga sampai pada tatanan tasawwauf  kepada para ulama dan kyai dan juga pendidikan formal ketika masih dalam situasi dan masa  perjuangan negara indonesia, maka menurut saya dengan pengalaman itulah pemahaman keilmuan dan caranya   menjalani hidup dan menatap kehidupan , serta  juga usaha yang membuat dia tetap pada keyakinannya dan pemahamannya  dalam menghadapi hidup, bagaimana cara pandangnya   tentang mencari nafkah dan bagaimana pandangannya memandang masalah dalam kehidupan yang semuanya penuh dengan makna filosofis, dengan telah memberikan sudut pandang yang berbeda dalam hidup dari berbagai aspek kehidupan seperti memandang politik dan politician dengan persfektif yang berbeda dan  menjelaskan sebuah teori serta contoh konkrit yang mudah untuk kita pahami,  semua itu juga karena pengalaman hidup yang membuat sudut pandang beliau dalam melihat segala fonomena yang terjadi Sangatlah berbeda dengan masyarakat kebanyakan (paradogsal) apalagi dengan umur yang tak tak muda lagi dan  dapat berfikir layaknya pemudah yang lahir dalam generasi sekarang ini, di perdiskusian seringkali saya merasa malu dengan ilmu dan pemahaman yang  saya miliki yan belum ada apa-apanya dan telah berani menampilkan keakuannya (kesombongan) dalam berilmu dan berpengetahuan bukan malah merendahkan diri bahwa ilmu yang kita miliki tidak  akan perna ada apa-apanya di banding sumber dari segala ilmu, mengakui kekecialan diri dan  mengakui kebesaran sang pemilik ilmu.. itu adalah pelajar yang sangat besar petik ketika berbicara tentang Ilmu dan kebesaran ilmu yang takkan perna ada batasannya, bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengklaim pemahaman tertingginya terhadap suatu ilmu tanpa restu dari yang memiliki ilmu tersebut Allah Swt. Terima kasih untuk sosok tua itu yang telah mengajari saya tentang apa  berilmu itu dan berpengetahuan itu dan apa inti atau subtansi dari semuanya, mengajarkan untuk menilai dan melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang tidak berfokus pada satu sudut pandang saja, sehingga terkadang menyesatkat dan terus-menerus berputar  pada hal atau persoalan yang sama.. terimakasih banyak untuk sosok tua yang sederhana dan ditempat yang sederhana”.