Sabtu, 02 April 2016

SEKARANG, MASA BERILMU DAN BERPENGETAHUAN


Lanjutan...!!! 2

Kisah ini merupakan lanjutan dari tulisan yang sempat saya buat yang mencerikan sebuah kisah ketika menempuh pendidikan di  SMA, yang menceritakan kisah pertemanan dan persahabatan yang sedikit di hiasi oleh kisah percintaan (love Story) layaknya anak SMA pada umumnya yang agak lucu dengan pola tulisan dan bahasa yang masih sederhana karena pada saat merupakan awal saya belajar untuk merangkai kata yang membentuk sebuah kisah hidup  dan disitu pula awal semangat untuk tetap menulis dan memencoba untuk mensejarahkan diri dengan media tulisan, Masa  menuntut ilmu di perantauan di salah satu kota besar di Indoneisa tepatnya Makassar kira-kira sembilan jam dari kampung halamnku, ketika melalu seleksi di bebrapa Universitas dimakassar akhirnya takdir mebawaku pada salah satu universitas Swasta di makassar pada Fakultas Psikologi dan  jurusa Psikologi yang sesuai dengan keinginan dan harapanku pada saat itu.
Masa itu berawal ketika saya mengenal dan menyentuh hal-hal yang mengenai ilmu dan pengetahuan walaupun hal seperti itu telah perna dan telah terbiasa saya rasakan ketika dalam pendidikan sekolah sebagai Siswa, tetapi kondisi dan situasi sekarang ini sangat jauh berbeda dan hingga pada awalnya  saya kaget dengan kondisi atau kebiasaan-kebiasaan baru yang saya alami (shok culture)  , maka terlebih dahulu pada saat itu sebisa mungkin saya berusaha untuk melakukan adabtasi dengan melalu berbagai  proses layaknya  Mahasiswa baru di Universitas yang melalu masa Orientasi dan  sehingga pelahan-lahan saya terbiasa dengan sendirinya dan melalunya dengan sangat mudah, dalam dunia berilmu pengetahuan Khusunya Mahasiswa akan diwarnai dengn  berbagai dinamika pemikiran dan pengetahuan seperti; kerangka berfikir,Philosofhy, wacana tokoh-tokoh dan Pemikir dunia, Wacana keagamaan, wacana Global,hingga mengenai wacana yang berbau kanan dan berbau kiri  sekalipun, dan masih banyak lagi..,  wacana-wacana itu merupakan wacana pokok  bagi para pelajar di Universitas atau perguruan tinggi yang di sebut sebagai Mahasiswa, yang merupakan tingkatan yang tertinggi bagi pelajar yang mendambakan dunia Akademik, ketika pertama kali menyentuh sesusatu hal yang berkaitan dengan  Berfikir yang ilmiah layaknya hal tersebut,  maka gejolak pemikiran sebagai kaum pemulapun (beginer) nampak ketika kebingungan dalam berfikir terus menerus melanda bahkan dalam  aktifitas keseharian seperti; dalam perbaringan, makan, dan bahkan berkendara Motor,  itulah merupakan fonomena yang mungkin akan di lalui setiap mahasiswa baru yang ingin mencari jati diri keilmuannya di perguaruan tinggi, diskusi dan berdebatpun menjadi kebutuhan sehari-hari (dialy need) dikelas, di kantin, di forum-forum diskusi  kecil, dan dirumah yang dimana rumah saya ketika itu menjadi tempat baca mahasiswa salah satu Organisasi Mahasiswa Islam terbersar di Indonesia, forum kajianpun sering kali saya hadiri dari forum kajian kampus,kajian di oraganisasi Islam kebetulan pada saat itu baru saja saya di kader di salah satu Organisasi Mahasiswa Islam terbesar di Indonesia sebut saja Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, atau yang lebih di kenal dengan (PMII), di organisasi pergerakan ini sendiri banyak hal yang bisa saya kaji dan pelajari tentunya mengenai,  wacana-wacana Keislaman, Keindonesain,Filsafat, Pergerakan, dan wacana-wacana Global seperti Geopolitic, Geostrategy, Hingga Tasawwuf dan lain-lain disinilah ruang dimana saya dapart belajar dan mengkaji apapun itu selagi itu dapat di kaji dan di pelajari, dan di situlah pencetus awalnya kerangka berfikir saya dan tentunya tetap berpegangan pada Ideologi Bangsa (Pancasila) dan ajaran Islam Indonesai beserta dengan tradisitradisi keIslamannya, dimana organisasi kemahasiswaan itu terkenal dengan semboyan,  Dzikir,fikir dan Amal Sholeh, dan itulah merupakan Prinsip atau Konsep berilmu yang kami harus pegang teguh sebaga warga dan kader pergerakan dan di situ pulalah awalnya saya mulai membuka dan membaca buku pemikir-pemikir besar, pemikir-pemikir Barat dan  pemikir-pemikir Muslim adalah kajian Pokok saya pada saat itu, walaupun saya akui pada awalnya itu sangat sulit untuk saya pahami, tetapi dengan semangat dan tekat yang teguh dan semangat Kritis dan keinginan untuk menikmati dunia berilmu dan berpengetahuan maka akan tetap diperjuangkan sampai saat ini. Dan dimana pada setiap Orasi-orasi para yang mengaku dirinya sebagai Mahasiswa sering terucap kalimat, agen Perubahan (Agen of change), pengontrol Masayarakat  (Social of Control) dan perencana sosial (Social Planty) yang berati Mahasiswa mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat besar  sesuai dengan fungsi-fungsi utamanya demi kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara, buka hanya di sibukan dengan kehidupan Berpengetahuan di perguruan Tinggi,  Maka hal itu seharusnya benar-benar terwujud sesuai dengan fungsi yang di sebutkan tersebut.  
Kajian di lembaga sosial, Karena pada saat itu saya cukup sering aktif di salah satu lembaga sosial di bidang pendidikan yakni Forum Kampung Bahasa Sulawesi (FKBS)   bertujuan untuk menciptakan pendidikan yang, murah,merakyat, berkualitas, berkarakter dan relegius,  khususnya dalam belajar bahasa inggris dengan  tahap awalanya ialah mendirikan  Kursusan (course) yang tujuan akhirnya adalah menciptakan Kampung Pendidikan english (english Villege) yang sesuai dengan  Visinya tersebut di pulai sulawesi, dan di tempat itu pulalah tempat saya belajar english dan  bediskusi tentang wacana-wacana Sosial kekinian (kontemporer) dengan teman-teman yang pemahaman pengetahuaannya luar biasa yang berasal dari Kampus-kampus dan latar belakan Jurusan dan organisasi yang berbeda-beda pula  yang di satuhkah dalam satuh wadah organisasi yang merupakan  salah satu tempat saya untuk belajar, berkarya dan berjuang .  Dan lain halnya ketika keikut sertaanku dalam sekolah-sekolah pemikiran yang sempat saya ikuti kira-kira sebulan lebih lamanya, saya akui bahwa proses yang saya alami dalam membentuk kerangka fikir saya sangatlah rumit dan penuh dengan dinamika pemikiran, dimana gejolak pemikiran yang nampak yang menimbulkan  pertanyaan-pertanyaan mengenai segala sesuatu di dunia ini, bahkan sampai mempertnyakan sang Pencipta.. Na’uzubillah .... tetapi menerut saya hal  itu adalah tahap awal dan proses saya menuju kematangan berfikir dan saya harap bukan hanya kematangan dalam berfikir tetapi kematangan dan kedewasaan dalam bertindak dan betingkah laku.
dan  ketika  beranjak  ke semester tiga maka keputusan untuk cuti dari bangku Universitaspun saya ambil, walaupun ketika pada saat itu saya sebagai salah satu anggota dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Fakultas saya tetapi dengan niat untuk lebih meningkatkan kualitas diri dan keilmuan sebagai mahasiswa yang masi dalam proses pembetukan konsep fikir pada saat itu, maka saat itu pula saya fakum dari kepengurusan lembaga dan memilih untuk cuti akademik, kesempatan  cuti pada saat itu saya manfaatkan untuk belajar bahasa asing di pulau seberang  di salah satu kampunng sebut saja Kampung inggris Pare, Kediri yang terletak di bagian Timur pulau jawa, disanapun hal yang sama saya alami, disana saya dapat  bertemu denga seluruh pelajar-pelajar dari seuruh penjuru nusantara dari sabang-merauke, untuk menuntut ilmu disana Khususnya ilmu english, maka disanahlah merupakan kesempatan besar untuk meningktkan keilmuan dengan berdiskusi dengan mereka (shering knowladge)  mengenai apaun bukan hanya mengenai english yang lebih jauhnya lagi berdiskusi tentang Keluasan ilmu yang tidak akan bisa kita pelajari hanya dengan belajar dan berdikusi di satu tempat dan pada sekelompok orang  saja, kurang lebih tiga bulan lamanya waktu yang saya habiskan dikampung tersebut, dan  adapun aktifitas-aktifitas  keilmuan yang saya jalani disana  diantaranya  ketika pada siang hari saya fokus untuk belajar english dengan kursus di bebagai lembaga kursusan dan ketika pada  malam harinya maka saya memanfaatkan waktu dengan  berkeliling di setiap camp (tempat tinggal pelajar) untuk belajar dan berdiskusi dengan temapan-teman dari berbagai asal daerah dan berbaga background  pendidikan yang berbeda-beda pula, begitupun pada waktu-waktu lainnya di siang dan di malam hari teman-teman se-camp saya yang menjadi teman berdiskusi khusunya mengenai english karena tidak bisa dipungkiri suatu bahasa harus di praktekan (prectice)  dan berawal dari kebiasan (habit)  dan  juga tidak bisa di pungkiri ada diantara mereka yang kapasitas englishnya lebih baik dari pada saya maka dengan rendah hati saya meminta tolong kepada mereka untuk bersedia mengajari di selah-selah waktu yang kosong itu, karena salah satu prinsip yang saya selalu pegang teguh pada saat itu ialah  kesempatan berpengetahuan ini tidak akan  saya sia-siakan sampai  sedetikpun, dan setiap orang adalah guru,  sebab karena itu pula alasan mengapa  hampir setiap malam forum-forum diskusipun saya  hadiri baik forum diskusi besama dengan teman se kelas di tempat kursus, teman-teman se-camp dan teman-teman yang lainnya. Dan ketika menjelang bulan ke-dua  akhirnya musim itu  datang juga musim dimana  satu-persatu teman-teman seperjuangan kembali kekampung halaman mereka, dan pelajar-pelajar barupun silih berganti datang dan pergi, menghuni setiap tempat-tempat belajar kursusan dan camp-camp yang di sediakan disana, hal tersebutlah yang terus berlangsung hampir setiap bulannya, dan pada saat dan kondisi itupulalah  dikusi-diskusi malampun perlahan-lahan redup dan berkurang walaupun sekali-kali dengan iniasiatif diri sendiri mencari teman Diskusi yang dengan sukarela berdiskusi dan membagi ilmunya kepada saya di setiap malam pada diwaktu-waktu luang, tentunya tanpa kegiatan atau aktifitas yang berkenaan dengan english.
Dan ketika pada bulan ke-tiga menandakan telah sampai  hari-hari menjelang kepulanganku walaupun pengalaman ilmu  diperantauan khusunya english terasa belum cukup dan sangat jauh dari kata Puas dan kebetulan pada saat itu tepat terjadi bencana alam meletusnya gunung Kelud dimana proses belajar mengajar tidak efektif dan tidak kondisif lagi, maka seminggu setelah itu  saya memutuskan untuk  kembali kekampung halaman di Makassar untuk melanjutkan Study saya di bangku universitas dan karena waktu yang di berikan untuk cuti akademik sebentar lagi akan berakhir , tiga bulan lamanya belajar dan berjuang di tempat tersebut   Maka sebelum kepulanganku tibahlah malam dimana malam perpisahan yang biasa  di laksanakan ketika ada di antara  teman-teman Asset yang akan pulang di siang harinya dan maka pada malam harinya terlebih dahulu pesta perpisahanpun (parewel party) menjadi ritual wajib untuk mengucapkan, pesan dan Kesan sebelum balik kekampung halaman, maka  dalam hatipun mengucap do’a kepada seluruh teman-teman yang telah relah membagi ilmunya kepadaku teman-teman  Camp 1 dan ASSET (Assosiation of sulawesi student)  secara umumnya  yang telah menampung dan memberikan saya  tempat tinggal selama  belajar di tempat tersebut, yang telah menjadi lembaga pemersatu pelajar-pelajar yang  berasal dari pulai sulawesi,  bukan hanya tempat tinggal tetapi tempat belajar, berkarya dan berjuang , dan juga untuk   taman-teman  diskusiku selama proses belajarku yang sangat berharga di surga kecil itu terimah kasih banyak untuk semua yang tidak bisa saya ucapkan satu persatu dalam tulisan yang singkat ini.
Sesampainya di Makassar awal dan kisah barupun terukir, ketika sepulangnya saya dari perantauan saya melanjutkan Study di  jurusan saya yakni Psikologi, dan bergabung kembali kesalah satu lembaga Kursusan di makassar (FKBS)  yang di mana  beberapa bulan  juga saya sempat fakum di tempat tersebut dan berencana untuk menjadi salah satu guru (teacher/tutor) di tempat itu    , dua minggu berjalan sepulang saya dari perantauan akhirnya saya mulai terjun di dunia pendidikan khusususnya English menjadi guruh (teacher/tutor) di tempat kursusan tersebut walaupun tahapan pertama mengajar Kosaka kata dalam bahasa inggris dan bagaimana cara melafalkaanya, tetapi itulah merupakan langkah awal yang insya Allah akan terus berkembang sampai dengan Level-level dan peroses belajar dan mengajarpun itu belangsung hingga sekarang..  bersambung..... (to be continued)...

Tidak ada komentar:

background:#0a58a3; border-bottom:4px solid #1780dd; padding:6px 15px 4px;

Posting Komentar