Tampilkan postingan dengan label PERGERAKAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PERGERAKAN. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 April 2016

CITA PERGERAKANKU

Kelahiranmu seakan merangsang gejolak cinta di negerimu
Lahir dari lisan yang memanas kala  itu, yang beradu di bibir pesakitan  kuasa
Kini sejarahmu terukir jelas pada nafas generasimu
Yang menjadi pelanjut kisah dan gejolak amarah biru kuning yang abadi
Lalu zaman menitip salam kepada usiamu, masih ingatkah engkau janji pada perisaimu
Yang telah di cipta dari perang dan badai

Pinjam semangat Sembilan bintang yang melekat pada nilai-nilai abdi leluhurmu
Dan coba jadikan laut dan langit tetap biru dengan persembahan tulus pada pencipta matahari
Yang telah mencipta warna kuning pada senja harapan
Agar wargamu kuat melangkah
 akan dalamnya lautan,  tingginya cita-cita langit untuk menatap panas matahari
agar selalu mengawali cita dengan berdzikir, berfikir lalu berama sholeh

ketika kata dan semua itu  usai pantulkan jasadmu kedaratan hampa
agar engkau tahu waktumu telah tiba dan mulailah berkata
tangan terkepal dan maju kemuka
jayalah PMII
Salam pergerakan….

                                                                            Untuk HARLAH PMII ke-56
                                                                             Makassar 16 April 2016
                                                                             MUH.QADRI

Kamis, 20 Februari 2014

Kampung bahasa Pare dan Dinamika Sosial

Dulu, terdengar dari mereka, yang pulang dari negeri seberang, bercerita tentang sebuah daerah nan elok dengan pendidikan dan perjuangan. Maka, atas landasan semangat itu, mereka merantau ke negeri seberang...


Setiap pergerakan pasti akan menghasilkan perubahan bagaimanapun jenis perubahannya. Itulah yang menjadi inti pembahasan tulisan saya kali ini.  Dan tulisan ini khusus membahas Pare (Kampung Inggris Kediri) dan peristiwa apa saja yang terjadi di sana.



Aku teringat ketika mendengar mereka berdiskusi tentang perjuangan di kampung bahasa, Pare, Kediri, Jawa Timur, yang membuat telinga ini memanas. Bukan karena ketidaksukaan tetapi karena adanya keinginan turut andil dalam perjuangan mereka. Sangat tidak enak hanya jadi pendengar setia cerita history perjuangan mereka.
Dari cerita mereka, terbersit niat dalam diri saya untuk memulai perjuangan itu juga. Kata mereka, Pare adalah kursusan raksasa, tempat mencetak para revolusioner yang terlepas dari perbudakan karakter dan pemikiran, yang terjadi di berbagai institusi pendidikan di negara kita. 
Pare adalah surga di bawah langit Tuhan. Siapapun berhak mendapat pendidikan di Pare. Lingkungan yang alami, jauh dari hiruk pikuk perkotaan, jauh dari lingkungan  para pemilik kepentingan, dan para berhala-berhala kota  besar, biaya kursusan murah, biaya hidup juga terjangkau. 
Pare merupakan tempat yang efektif untuk belajar tentang apapun, khususnya dalam bidang bahasa Inggris. Gambaran Pare yang saya jelasakan di atas, merupakan gambaran Pare tempo doeloe.
Setelah pertama kali kaki ini berpijak di sini, maka tekat dan niat semakin kuat untuk memanfaatkan semua waktu dengan semaksimal mungkin melakukan apapun. Seiring berjalannya waktu, kuteringat kembali kata mereka yang dahulu yang pernah berpijak di tempat ini. Perbedaan itu pun nampak dari perkataan mereka dan realitas yang terasa saat ini, di mana Pare saat ini telah disusupi orang-orang yang tak sadar dengan perbuatan mereka. Mereka mempengaruhi para pencari ilmu dengan aura negatif, dan mengajak orang lain ke tempat-tempat hiburan, di tambah lagi dengan berdirinya kos-kosan yang menambah aura negatif, dengan tanda kutip.
Memang, kata "pencegahan" tidak bisa terucapkan ketika masih ada kata bergerak, tetapi kata "melawan" mustahil tidak terucapkan ketika para penindas masih eksis dengan berhala terbesarnya, kapitalisme. Kita tak tahu juga apa yang menjadi kunci idealnya, tetapi kata "perjuangan" yang telah tersimpan dalam alam bawah sadar mengatakan, harus tetap diperjuangkan demi generasi pelanjut sampai adanya tongkat estapet yang dapat menjaga tempat ini dan menciptakan aura-aura positif untuk melawan para berhala yang menguasai sistem dunia saat ini.  
Kata "hedonisme" dan "kapitalisme" yang menjadi title tulisan saya ini mungkin terlalu mendramatisir situasi Pare saat ini. Tulisan ini sebenarnya hanya sebagai perantara teriakan-terikan mereka, yang merindukan Pare seperti dahulu, yang pernah mereka rasakan. Ketika itu, mereka tidak pernah terpengaruh gaya hedon. Yang mereka tahu hanya belajar. Karena mereka, waktu itu, betul-betul merasakan lingkungan yang lebih mementingkan kualitas dari pada kuantitas dan fasilitas. 
Saat ini Pare yang dikenal sebagai tempat belajar telah berubah menjadi tempat refreshing dan bersenang-senang. Bertatap muka seperti romansa tersendiri dalam lingkungan belajar, maka alangkah baiknya bila terbentuk persahabatan yang sehat. Pare terbentuk  tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pare lahir--sebagai tempat kursus terbesar saat ini--dari usaha dan perjuangan yang keras dari para perintis. Lalu, apakah perjuangan yang memakan waktu dan tenaga itu hancur hanya karena kepentingan segelintir orang yang ingin meraup keuntungan yang sebanyak-banyaknya? Apalagi, ditambah dengan vakumnya lembaga-lembaga diskusi ilmiah yang turut andil mengawal Pare. Memang tidak mudah menjaga perkumpulan tetap solid dalam satu jalur ketika tidak ada sistem ideal yang dapat menopangnya. Juga karena dinamika-dinamika yang tercipta oleh pemikiran manusia yang beda-beda. 
Esensi perbedaan sebenarnya bukan sebagai pembatas atau pun pemisah, tetapi sebagai pemersatu. Bahwa ketika perbedaan disatukan dalam satu ruang, akan menciptakan suatu harmoni atau keseimbangan. Dan sebenarnya, itulah tujuan utama kita menciptakan sebuah perkumpuan yang biasa kita kenal dengan sebutan Organisasi.
Suatu tindakan luar biasa ketika Pare disulap menjadi tempat belajar, berkarya, dan berjuang, bahkan bukan hanya dalam bidang bahasa inggris, Pare juga dapat dimanfaatkan sebagai wadah bertukar pikiran tentang segala hal, mengumpulkan ide-ide dari Sabang sampai Merauke. Untuk mempersatukan pemikiran dan harapan kita tentang gambaran Indonesia di masa depan, tentunya harus jauh dari oknum yang lebih mengutamakan kepentingan golongan. Karena, Pare bukan hanya untuk segelintir golongan, akan tetapi Pare adalah tempat belajar untuk semua golongan, tanpa terkecuali.
Itulah harapan besar yang sedang dilanda masalah besar. Hal ini menjadi pekerjaan rumah kita, yang masih peduli dengan tempat ini, tempat kita belajar, berkarya, dan berjuang, Pare.

                                                                                                                                                                    Muhammad Qadri.
               Pare, Kediri, 11 Januari 2014


Rabu, 05 September 2012

Hidup Adalah Perjuangan



Hidup adalah pejuangan, yaaaahhh.... itulah sebaris judul yang munurut saya banyak memiliki makna, banyak di antara kita mungkin tidak peduli dengan hidupnya, pasrah dengan kondisi  dan situasi dalam hidupnya, Menyerahkan sepenuhnya kepada sang pencipta, menurut saya tidak demikian, bukankah ALLAH telah menciptakan kita dengan sangat sempurnah, dengan kemampuan dan dan daya fikir yang berbeda dengan mahluk yang lainnya, sesungguhnya kebahagian dan kesulitan di dunia ini akibat prilaku atau tindakan kita sendiri, seperti apaila kita berbuat baik pastilah akan di balas oleh ALLAH dengan berbagai cara, baik dengan perantara manusia bahkan dengan kehendak-NYA sendiri, dan sebaliknya, Apabila kita berbuat keburukan atau kemungkaran pastilah pula akan memiliki sangsi walau itu berupa teguran,cobaan, bahkan bisa berupa azab yang sangat pedih dari ALLAH.
Hidup ini adalah pejuangan, jika kita menanamkan dalam hati bahwa hidup adalah perjuangan pasti tidak mungkinlah kita lari atau takut, karena kita menganggap bahwa apaun yang ada di depan kita bukan untuk ditinggalkan tapi untuk di selesaikan, baik masalah itu berupa masalah induvidu, keluarga,kelompok masyarakat DLL,dan apabila kita memiliki masalah pastilah kita tidak pasrah begitu saja dengan kondisi dan situasi yang ada, pastilah kita berusaha dengan jalan dan cara apaun untuk menyelesaikan masalaha tersebut, jadikanlah masalah dalam hidup kita hanya sebatas pelengkap dalam menjalani hidup, karena apabila hidup ini hanya sebatas senang dan besenang secara terus menerus, maka  pastilah terasa  bosan dan menjenuhkan, begitulah hidup apabila hidup tidak dihiasi dangan masalah.karena, masalah sangat berguna sebagai penyeimbang dalam kita menjalani kehidupan.


Dalam hidup juga harus memiliki tujuan hidup, yang menjadi penyemangat dan  motivasi untuk meraih sebuah impian yang setiap orang pastilah memiliki impian atau cita-cita,untuk meraih tujuan hidup maka perlulah terlebi dahulu untuk mempersiapkan Visi dan Misi, karena "hidup tanpa visi hanyalah sebatas mimpi dan hidup tanpa misi bagaikan jalan di tempat" Begitulah hidup, perlulah dibutuhkan perencanaan yang matang, jangan hanya sebatas hidup, bayangkan saja bila hidup penuh dengan kepasrahan maka hidup tidaklah memiliki makna, maka apabila dia meninggal dunia  hidup dia hanya sebatas samapai disitu saja, tidak ada seuatu atau hal yang bermakna yang dapat orang-orang di sekitarnya kenang, dan dia tidak mampu mensejarakan hidupnya kepada lingkungan dimana dia hidup, lain halnya dengan orang yang penuh dengan perjuangan untuk hidupnya dan untuk orang banyak, pastilah jasa-jasanya akan terus dikenang samapai kapanpun,maka dia telah berhasil mensejarahkan dirinya sendiri, seperti pribahasa Indonesia " Gaja mati meninggalkan Gading, Manusia mati meninggalkan nama".
yang memprihatinkan kepada para  remaja di zaman sekarang ini,sebagai para penerus bangsa,yang dipengaruhi dan diracuni fikirannya oleh pemikiran-pemikiran kapitalisme dan materialisme yang mengukuar segala sesuatu dengan materi atau hal yang bersifat kebendaan, yang telah membentuk agama sendiri yaitu Uang (money) juga di ungkapkan dalam sebuah bait lagu yang dinyanyikan oleh Cinta Laura Love Is Money ,dan yang juga di khotbahkan oleh Benjamin Franklin" time is maney" , dan mereka telah memilki Tuhan dan kiblat baru, yaitu Barat(AS) bagaiman tidak, baik dari gaya hidup, cara bepakaian, bahkan pemikiran dan tujuan hiduppun telah menjadikan AS sebagai contoh atau panutannya, sehingga banyak diantara kita terutama kaum remaja yang sedang menuntut ilmu baik disekolah maupun dibangkuh perkuliahan memiliki impian atau tujuan hidup yang brsifat materialistis yang  berkeinginan menjadi orang sukses dalam pandangan materi saja ,  sedangkan kesuksesan seseorang bukan dinilai dari seberapa banyak harta yang diakumpulkan tapi, seberapa bahagi dia dalam menjalani pekerjaanya  dan seberapa banyak dia membatu dan memanusiakan manusia dalam hidupnya. Bukan hanya kaum remaja yang dipengaruhinya, bahkan petinggi-petinggi pemerintahanpun telah tergoda oleh rayuan seitan kapitalisme, sehinggga banyak kebijakan-kebijakan  pemerintah yang pro Asing(Barat,AS) seperti RUU Migas,Listrik,Penanaman modal asing,perbankan dan lainnya. jadi tidak heranlah jika Koruptor telah berkembang biak dan beranak cucu di negeri kita tercinta ini.
Maka mulai dari sekarang, marilah  kawand.... kita pejuangkan hidup kita ini, kita perjuangkan dari kezaliman kapitalisme,materialisme dan penguasa yang korup , marilah kawand.. kita melakukan perubahan dari sekarang jangan tunggu samapi ajal menjemput, dan mereka akan merebut hak-hak rakyat yang tidak berdosa, lakukanlah perubahan untuk dirimu dan untuk bangsah dan negara yang kita citai ini.

"ketika kebaikan dan kebenaran hanya diungkapakan, tidak disertai dengan perjuangan dan perubahan, maka tak akan ada gunanya bagi dirimu,masyarakat,oranag-orang di sekitamu, dan bagi bangsamu sendiri"#M.Q.A