Syair harmoni dari sebuah gejolak kata
Menusuk jasad yang kaku,mengadu nafsu panas api rindu
Air ludahku telah kering bersholawat dengan sajak-sajak rindu yang memuncak
Onani dengan
imajinasi sering aku lakukan
Kini aku rasakan beradu hasrat dengan bantal guling mencipta
pesakitan di ruang rasa
Waktupun tak memberi janji palsu, akan sebuah rasa yang
menansi pasti
Tetapi kini Sholawat rinduku masih tetap mengeluarkan
butiran indah kataku
Bagaikan mata rantai yang takkan pernah putus di hempas
tangisan dan rintihan di arus zaman yang kaku
Karena sholawat rinduku tercipta dari rasa murni pada
tatapan mesrah lingkaran bola matamu
Akhirnya ku tahu rinduku abadi tak usah menanti
Sebab kataku telah berada pada tempat yang pasti
Kuasa abadi Pencipta rasa dan rindu....
Makassar
16 April 2016
Qadri
L Nasurung
Tidak ada komentar:
background:#0a58a3; border-bottom:4px solid #1780dd; padding:6px 15px 4px;Posting Komentar