Letusan bom, senjata kembali menyebar lesuh, derita, kematian
Lihatlah Pendidikan mencipta pelacur tanah
Pertanian tergiring pedih terenggut pusaran harta
Tambang membara memberangus lidah pelosok negeri
Kita lupa tanah, lupa nama, lupa darah, lupa masa beradu senjata
Pemimpin datang dan pergi tanpa sepucuk kata
Ku cari setempuk sejarah beserta nama-nama penuh keringat darah
Lalu ku baca bait juang penuh darah membarah diujung runcing
Aku tersungkur menatap nyata,
Dosa menenggelamkan ingatan kebebasan
Sebab noda pelacur-pelacur tanah
Diri tejual hanya dengan tinta hitam
Hingga keramaiaan jalan, sungai mengerumuni bak semut tanpa harta
tanah
Sawah, Ladang, terserang hama kesunyian
Ikan laut menatap gelap menanti kawan lama
jangan katakan sabar diantara mereka
Sebab Sabda mengutuk sujud, pasrah
Izikan Nafas suci menghembus riang
lalu dengar nyanyian suci Menghantarakan ruh juang kembali kemasa lalu tuk masa depan sebut saja Revolusia"
Makassar 28 Juni 2016
Muh.Qadri
Tidak ada komentar:
background:#0a58a3; border-bottom:4px solid #1780dd; padding:6px 15px 4px;Posting Komentar