Jangan sakiti fikiran kecil kami penuh sesak dengan kata-kata kecerdasan
Aku melangkah kesekolah hanya mencari senyum sapa Budi pekerti
Duduk di kursi keras bersama wajah-wajah muram, kusut bersuka duka
Di sela-sela Aku mendengar ungkapan meraja merajam
Aku harap mereka dapat mendidik merangsang jiwa raga
Aku harap kami dididik membangun budi pekerti
Aku harap kami akhirnya terdidik
Sejak dulu aku cari budi bersama gelar-gelar produksi zaman
Sejak kudengar ungkapan ibu pekerti kini saya malu bertemu di sekolah
Sebab sekolahmu tak menyeru raga, jiwapun tak nampak di sekeliling buku
dan pidato-pidato, membuat kami mati nafsu
Aku terkapar kutemui iblis tanpa budaya disetiap ruang sekeloh
Meratap kepala rasa kecewa
Jangan ungkit masa lalu sebab mereka akan bersorak itu masa lalu
Jangan ungkit budaya itu sebab mereka akan menyeru kini masa maju
Bangsaku mungkin lupa waktu bersekolah itu
Bangsaku mungkin lupa trisuci bersekolah itu Mendidik,dididik,
terdidik
Ketika aku mulai bosan, kuberanjak kerumah, kutemukan rasa, nafsu untuk
mencari bumi, langit, nasehat luhur moyang mengabarkan kisah tentang
budi pekerti yang tunduk patuh hingga keadaban cerita masa itu lalu
Nyatanya Sangat sukar aku berjumpa kearifan sekolah masa maju, masa
kini
sebut saja kini pendidikan kehilangan kompas
mari kita bersama-sama kembali belajar bersekolah "
Makassar, 8 Agustus 2016
Muhammad Qadri
Mensejarahkan diri dengan menulis adalah hadiah dan amanat terakhir, yang takkan ada batasannya . .
Sabtu, 27 Agustus 2016
GENDER DAN GERAKAN FEMINISME
Secara definisi jender dapat di artikan sebagai konstruk (bentukan)
social terhadap laki-laki dan perempuan, gender sendiri sangat
berhubungan erat dengan adat istiadat, agama, nilai moral masyarakat,
kebanyakan masyarakat banyak menyalah artikan makana gender itu sendiri,
perbedaan antara sex dengan gender sangatlah jelas bahwa gender adah
bentukan social terhadap jenis kelamin tetapi sex adalah bentukan
alamiah seperti ( buah dada, daerah vital dll) berarti gerakan gender
sendiri sebenarnya adalah gerakan yang merevitaliasasi persoalan peran
perempuan dan laki-laki dalam kehidupan social baik pada ranah domestik
(rumah) atau publik (umum) gerakan jender sendiri sangat bervariasi dari
gerakan kiri, tengah (moderat) dan gerakan kanan..
Sedangkan feminisme adalah sebuah aliras yang memperjuangkan hak-hak
golongan feminim yakni umumnya golongan perempuan, sejarah gerakan
feminisme sendiri berasal dari gerakan revolusi amerika latin yang
melihat adanya system patriarki (golongan laki-laki) yang mendominasi
segala sektor kehidupan sehingga muncullah gerakan kaum feminis untuk
memperjunagnkan kesamaan hak dan peran yang sama dalam masyarakat
baik pada ranah publik atau domestik (ekonomi politik) gerakan kaum
perempan sebenarnya merupakan respon dari kondisi social politik yang
timpang atau tidak sehat antara kelas masyarakat khususnya antara
laki-laki dan wanita sehingga sebenarnya kita perlu memberikan ruangan
apresiasi kepada setiap gerakan khususnya gerakan perempuan untuk
mencari bentuknya sendiri dalam lingkup masyarakat yang penting tetap
pada koridor aturan-aturan yang mengikat (budaya, agama) dan tetap
menghargai nilai-nilai universal dalam bernegara dan dalam masyarakat"
Resume film uang panai’
Film lokal sulawesi selatan di tahun ini sedang naik daun
dan mengalami peninggakatan yang cukup signifikan di awali dengan dengan
munculnya berbagai judul film lokal seperti badik titipan ayah, CINTA (cindolo
natape) BOMBE’ 1 dan 2 dan film-film lokal lainnya, ini merupakan bukti mulai
meningkatnya kreatrifitas generasi muda Sulawesi selatan dalam merespon zaman yang
terus berkembang termasuk dalam dunia perfilman, pada pertengahan bulan ini lagi-lagi
generasi muda Sulawesi Selatan suskses memperersembahkan film yang bernuansa
lokal dan penuh kontoversional, film
tersebut memberi sedikit gambaran
tentang isu budaya yang kerap kali menjadi buah bibir dan hal kontrovesi pada
masyarakat Sulawesi Selatan yakni persoalan uang
panai’, uniknya film tersebut juga menggunakan accent (logat ) khas
masyarakat Bugis Makassar besrta dengan istilah-istilah lokal lainnya, film Uang Panai’ yang serentak ditayangkan
secara Nasional tangga 25 Agustus 2016
di 21 Kabupaten/kota seluruh Indonesia,. Film tersebut juga melakonkan
sebuah aksi haru oleh para pemerannya, ketika menonton film tersebut kita akan
merasa penuh haru melihat perjuangan Anca (pemeran utama laki-laki) dalam mengumpulkan uang panai’ yang ia lalu penuh dinamika
dan pengorbanan panjang demi memenuhi keinginannya untuk melamar gadis pujaanya
Risna (pemeran utama wanita) tetapi niatnya untuk melamar Risna terkendala oleh
orang tua Risna yang memberikan nominal sangat tinggi untuk unag panai’ Risna yang harus Farhan
penuhi, film tersebut juga melakakonkan aksi lucu yang banyak memantik tawa untuk syapa saja
yang menontonnya, sebab di di perankan oleh aktor-aktor kocak seperti sosok
Tumming dan Abu yang sebelumnya telah populer dan menjadi seleberiti lokal
dengan aksi kocaknya di media social dan
sebab kita juga di suguhi dengan logat Makassar yang sangat unik ketika di
tuturkan dalam seluruh dialog dalam film
tersebut.
Setelah menonton film tersebut ada beberapa kesimpulan yang
dapat kita petik dari cerita film itu seperti bahwa suatu budaya perlu adanya
konteks tualisasi terhadap perkembangan zaman dan juga pengkajian secara
mendalam terhadap suatu budaya tersebut, sebab suatu budaya hadir beserta
dengan sakralitas, nilai dan moral yang melampaui ranah materil yang ada,
termasuk dalam budaya bugis Makassar yakni uang
panai’, ketika kita telisik dari sejarah masyarakat Sulawesi Selatan
berkaitan dengan uang panai’
berdasarkan sumber lisan lisan masyarakat menyebutkan bahwa uang panai’ dulunya adalah sebuah bentuk
penghormatan kepada seorang wanita yang segera akan dinikahi, itulah bentuk
perlindungan emansipasi kepada seorang wanita bugis Makassar yang dimaknai
memiliki kemulyaan khusus pada
lingkungan masyarakat Bugis Makassar pada
saat itu,dan juga sebagai bukti kesucian agung sebuah pernikahan, mernurut
ajaran Islam sendiri yang banyak di anut oleh masyarakat Bugis Makassar bahwa
salah satu hal yang paling utama dalam proses pernikahan ialah Mahar bukan uang panai’ sehingga yang menjadi salah
satu prasyarat sahnya sebuah pernikahan
adalah Mahar bukan uang panai’, mahar
sendiri tidak perna jelas nominalnya dan bisa dalam bentuk apa saja, baik emas,
uang, dll, tergantung kesanggupan sang calon mempelai laki-laki, uang
panai’ adalah konstruk budaya masyarakat bugis Makassar yang hadir sebelum
agama Islam dianut oleh mayoritas masyarakat Bugis Makassar, dan menjadi
tradisi dari generasi ke genarasi sehingga budaya tersebut kehilangan subtansi dan terjadinya pergeseran makna luhurnya sebab budaya
tersebut kadang kala telah menjadi tren dan label terhadap meningkatnya kelas
social dan seakan-akan menyebar kepada seluruh tingkatan masayarakat di
beberapa daerah di selawasi selatan, budaya tersebut seharusnya di pandang
bukan sebuah kewajiban jika terdapat sebuah
kondisi yang tidak memungkingkan untuk di penuhi dan baiknya budaya uang panai ‘di beberapa budaya di
Sulawesi Selatan dilakukan dengan tanpa
menyebut nominal telalu tinggi yang harus sanggupi.
Film uang panai’
juga memberikan gambaran tegunya prinsip hidup masyarakat bugis Makassar dalam
memegang teguh ucapannya dan rasa tanggung jawab dalam terhadap setiap tindakan
yang dilakukannya serta tingginya posisi harga diri dalam masyarakat, seperti pada semboyan siri’ na’ pacce (harga diri) yang umumnya menjadi nilai universal
masyarakat sulawesi selatan yang memegang teguh adat, kemulyaan, dan nama baik
dalam masyarakat, Taro Ada Taro Gau
yang artinya” seia antara ucapan dan perbuatan”, Konsistensi terhadap perbuatan dengan apa yang telah dikatakan, Kualleangi Tallanga Natowalia yang
artinya “Sekali Layar Terkembang Pantang Biduk Surut Ke Pantai” Namun arti
sebenarnya kata “Kualleangi Tallanga Natowalia” adalah “Lebih Kupilih
Tenggelam”, semboyan tersebut memiliki makna kekuatan semangat untuk tetap
berjuang terhadap tujuan atau keinginan walau nyawa yang akan menjadi
taruhannya. Bebarapa semboyan tersebut seharusnya menjadi etika, nilai dan prinsip hidup dalam kehidupan social
kultural, social politik dan ekonomi masyarak sulawesi selatan dan Bugis
Makassar khususnya.
Rabu, 03 Agustus 2016
SUATU PERISTIWA DI BULAN DESEMBER 2013
SUATU PERISTIWA DI
BULAN DESEMBER 2013
Euforia penerimaan siswa dan siswi baru di SMA, berawal dari
pemuda desa yang tinggal di salah satu kabupaten di dulawesi selatan yakni Kabupaten
sidrap, sebut saja sosok pemuda itu Rendra, Rendra yang sehari-harinya di
sibukkan dengan keigiatan sekolah dan kegiatan masa-masa remaja,dan Rendra merupakan salah satu siswa SMK Negeri dikotanya, Masa
SMA memang masa yang penuh kisah dan
cerita indah, canda tawa pada masa itu, menjadi fase terindah buat yang pernah
merasakannya, begitupun Rendra.
pada suatu hari masa peneriaman siswa baru di sekolah Rendra
telah berakhir, kebetulan Rendra diberikan tangggung jawab sebagai ketua
panitia pada orientasi untuk menjemput siswa baru di sekolangnya, hari pertama orientasi siswa baru tiba, Rendra yang saat itu bertugas untuk
menyapaikan sepatah kata di depan siswa
baru dan guru-guru sekolah, di depan siswa dan siswi baru nampaknya Ia merasa sangat gugup, sebab saat
itu merupakan panggung perdannya berbicara di depan orang banyak dalam kondisi
formal, tiba-tiba terdengar dari pengeras suara di aulah sekolah itu, MC menyebut nama Rendra untuk menyampaikan
beberapa hal mengenai kegiatan orientasi tersebut, dengan perasaan gugup diapun
melangkah ke fodium,
“Assalamu alaikum wr,wb salam sejahtra buat kita semua”
Rungan itu senyap dan
seluruh sorotan mata tertuju pada Rendra, seketika rasa gugup Rendra meningkat
hingga ia dengan nada suara tebata-bata Rendar berusaha menyusun setiap
kata-kata menjelejah ingatan yang telah ia persiapkan sebelumnya, selang beberapa
waktu rendra merasa ada daya yang memaksa matanya utnuk menatap kerumunan siswi baru yang sedang duduk berbaris di
sebelah kanan aula tersebut, ternyata
nampak dari tengah kerumunan mata sesosok wanita yang sangat anggun
terlihat memancarankan sorotan mata yang sayu penuh dengan kelembutan dan
kekuatan, tiba-tiba rasa gugup Rendra memadam dan secara tak disangka ia mampu
melanjutkan sertiap bait kata-katanya
penyampaiaanya dengan penuh ketegasan…
ia pun mengakhiri dengan sepenggal ungkapan,
“ selamat datang adik-adikku di sekolah kami moga beberapa
hari kedepan di masa orientasi ini kalian dapan menikmatinya, yakinlah ini
adalah proses kalian dan kuncinya ialah kalian harus menikmatinya dengan suka
ria”, Selama kurang lebih dua jam pembukaan masa orientasi siswa baru berlalu,
para pesertapun bubar, Ketika perjalanan menuju kelas Rendra melihat ada
kesempatan untuk menyapa gadis yang sempat meneduhkan hatinya itu, tetapi ia
harus bersifat profesional sebagai seorang ketua panitia, tetapi ketika melihat kesempatanya semakin besar Rendra menyapa
secara tiba-tiba dan penuh kehati-hatian,
“hai dek, kelasnya dimana”? “ eehh iya kak, kelas saya ada
di rungan X.A kak,” Dengan posisi badan yang tegap Rendra
menunjukan rungan kelas yan di maksud “oh ok, kelas X.A ada dilantai satu paling sudut dekat rungan guru” Siswi
baru itupun menjawab dengan mudanya “ohh.., iya”
Dan ia bergegas
menuju kelas yang telah Rendra arahkan tanpa sepatah kata, Peristiwa itu diluar
dari perkiraan Rendra sebelumnya, Nampaknya ia merasa kecewa, sebab ia merasa
pertanyanya sangat tidak direspon dengan baik,
Bell terdengar mengetuk perut seluruh siswa, Waktunya
istirahat dan masing-masing siswa bergegas
menuju kekantin yang berada di belakang ruang sekolah untuk siang makan
begitupun Rendra, saat memasuk pintu kantin ia merasa ada yang memalingkan
wajahnya kesudut kantin tersebut,
ternyata siswi baru itu sedang duduk sendiri di pojok sedang menikmati bekal
yang ia bawa dari rumah, Rendra
mencoba mendekat berniat hanya sekedar basa-basi,
“eehhmmm, hari ini bagaimana dek, apakah menyengkan”? dengan
kaget gadis itu keselek sebab Rendra
bertanya secara tiba-tiba, Dalam keadaan keselek siswi itu menjawab“, eh iya
kak, “ Rendra dengan rasa sangat bersalah, “ waduh, maaf ya dek “ “ehm, tidak apa-apa
kak, “ obrolanpun berlangsung ternyata strategy Rendra berhasil walaupun dengan
kesalah yang sedikit membebani perasaanya, “sekali lagi maaf ya dek, nama adek
sayapa kalau boleh tahu?
“nama saya Intan kak, “ “oohh Intan yaa” Rendra mulai
bingung apa yang selanjutnya ia pertanyakan, “hmmm… adek disini tingga dimana
“? Sembari mengunyah sedikit-demi
sedikit dan tetap fokus dengan makan siangnya Intan berbicara dengan nada
santai terlihat acuh dengan pertanyaan dari sosok lelaki yang baru iya
kena “saya tinggal di sekitar sini kok,
tidak jauh dari jalan besar di sana“ Rendra kemudian melanjutkan,
“ adek tinggal dengan syapa”? Intan dengan nada yang seperti
biasanya, “dengan nenek saya kak” Rendra merasa
mulai mengusasi situasi,
“terus ayah dan Ibu adek”? Sejenak Intan terdiam dan
memandangi Rendra, “Ayah saya di bandung
terus Ibu saya di Makassar, mereka telah lama bercerai kak, semenjak saya kelas
lima SD,”
Intan adalah anak dari keluarga brokenhome, ibu dan ayahnya
bercerai sejak Intan masi duduk di sekolah dasar, sehingga Intan lebih memilih
tinggal dengan neneknya di sidrap dan lebih memilih sekolah di daerah tersebut,
sebab ayah dan ibunya telah menikah kembali sehingga mereka berdua sibuk
mengurusi keluarga dan pekerjaanya masing-masing, Intan takut akan menjadi
beban di keluarga ayah dan Ibunya,
Rendra tak menyangka bahwa pertanyaanya menggangu suasana
obrolan pertamanya saat itu, “waduh. Sekali lagi maaf, ya dek” dengan sedikit
menarik nafas “tidak apa-apa kok kak, kakakan cuman bertanya maka saya harus
menjawab dengan jujur dan sebaik baiknya jawaban, hal itu tidak masalah buat
saya, saya sudah terbiasa kok”
Seketika mata Rendra sayu menatap ketulusan, kejujuran,
kerendahan hati,yang penuh dengan
keikhlasan dalam hidup Intan,
Tiba-tiba Intan mengalihkan pembicaraan, sebab ia merasa
tidak enak melihat Rendra yang nampak bersalah telah mengungkit kisah
kelurganya,
“nama kakak sendiri syapa, “? Rendra yang masi dalam kondisi
agak sedikit bersalah, “ooh iya yaa..
saya belum memperkenalkan diri, nama saya Rendra dek”
Intan nampaknya sudah mulai sedikit merasa nyaman dan agak
nyambung “hmm, kak Rendra, ngomong-ngomong kak Rendra kelas berapa,”? “saya
satu tingkat di atas adek” “berarti kelas XI yaa kak” “iya, betul hehe”
Perbincangan Rendra dan Intan terus berlanjut, hingga bunyi
bell sekolah meyadarkan mereka bahwa Intan harus kembali ke kelas, Intan
memotong pembicaraan,
“kak maaf aku harus
kelas duluan”?
“ iya dek moga kelasnya menyenagkan, dengan senior-senior
yang ngeselin”
Intan sambil membereskan alat makannya,
“hehe iya kak”
Tak terasa masa orientasi hari pertama telah selesai, hari
itu meninggalkan kisah tersendiri bagi para
siswa dan siswi di sekolah
tersebut, begitupun halnya dengan Rendra dan Intan, Rendra dan Intan sendiri
memeliki kesan yang berbeda-beda terhadap orang-orang yang baru mereka kenal,
ada yang memberi mereka kesan yang baik dan sebaliknya, dan menurut Rendra
kesan yang paling menyenagkan hatinya Ialah mengenal sosok wanita tangguh yang
hidup penuh kerendahan dan kebijaksanaan,
Ke esokan harinya Rendra dan Intan tak sabar untuk menatap
kisah baru yang akan mereka lalui di sekolah, hari itu nampak berbeda dari
biasanya, sebab ada peristiwa yang menggemparkan para guru dan siswa-siswi,
ternyata pada hari itu salah satu siswi baru kesurupan dan secara tiba-tiba
kesurupan itu menyebar ke-siswi lainnya, Rendra yang merasa harus bertanggung
jawab sebab ia adalah ketua panitia dan lebih dekat dengan para siswi baru , Ia
pun berinisiatif untuk menyembuhkan beberapa siswi, walau sebenarnya ia sama
sekali tidak tahu bagaimana mengatasi sesorang yang sedang kesurupan, apalagi
ketika Rendra melihat Intan dalam kondisi lemas, seketika Rendra mendekati Intan
dan memapahnya duduk di depan kelas,
“Rendra, adek kenapa”? intan yang nampak sangat lemah ia menyandarkan kepalanya pada tiang sekolah
yang kokoh, “ saya merasa lemes kak,
seluruh tubuh saya terasa dingin, saya tidak bisa melihat dengan jelas, yang
saya dengan ialah suara terikan memanggil di sekeling sekolah ini”
Rendra berusaha meyakinkan Intan bahwa itu hanyalah sekedar
halusinasinya saja,
“mungkin itu halusinasi adek saja, mungkin saja adek terlalu
lelah di masa orientasi ini, mungkin adek butuh istirahat,”
Bedasarkan instruksi dari kepalah sekolah Seluruh siswi yang
yang kesurupan pada hari itu pulang lebih awal dari siswa dan siswi yang
lainnya, dan Rendra segera mengantar Intan pulang kerumah neneknya yang sangat
dekat dengan sekolah menggunakan sepeda motor,
Hari itu merupakan hari keberuntungan untuk Rendra sebab dia
bisa memanfaatkan kesempata yang tidak perna ia sangaka sebelumnya, setelah
samapa di rumah Intan, Rendra dengan tanpa berfikir panjang,
“dek, banyak istirahat ya..
besok saya jempu ya”?
Intan menjawan dengan mengangguk, dan dengan senyum yang
lemah, “ iya kak, makasih banyak kak untuk hari ini” “Rendra, sama-sama dek,
selamat berjumpa besok,
Ke esokan harinya, Hari terakhir orientasi siswa baru
berjalan seperti biasanya, dan hari itu merupakan penutupan masa orientasi yang berjalan
selama tiga hari tersebut,
Masa sekolah akhirnya tiba, begitupun kisah Intan dan Rendra
yang akan penuh cerita asmara, cerita antara Intan dan Rendra setiap harinya semakin nampak akan menjalin
sebuah kisah cinta, hingga suatu ketika mereka benar-benar jadian, hingga kebersamaan
mereka menyebar di di setiap ruang-ruang sekolah dan selalu menjadi buah bibir di setiap
perkumpulan siswa dan siswi di sekolahnya, tidak bisa di pungkiri Rendra yang
ketika itu menajadi panitia orientasi di kagumi oleh banyak siswi baru,
sehingga tidak sedikit yang merasa iri pada sosok Intan yang berhasil memikat
hati Rendra, menurut mereka tidak ada yang special dari sosok Intan, apalagi Intan
berasal dari keluarga brokenhome.
Hari itu tepat lima bulan kisah cinta, asmara di antara
mereka berdua. hubungan mereka sangat penuh dengan kebahagian, Intan telah merasa menemukan sosok orang tua
dalam hidupnya dan Rendra telah yakin
bawa tuhan telah memberikannya Jodoh terbaik untuknya.
Suatu ketika sebuah peristiwa di bulan Desember 2013, di
jum’at malam tepat jam 10:30 Intan mengirimkan pesan SMS nasehat kepada Rendra untuk tetap kuat dan sabar menjalani hidupnya,
“Asslamu’alaikum selamat malam kak Rend,” sapah Intan dalam
bait SMSnya, “ Tuhan telah menakdirkan
hidup, Jodoh dan mati untuk kita, kitakan sudah hidup, dan Isya Allah kita akan
jodoh, Jodoh itu bukan di dunia saja tetapi jodoh itu untuk kita di akhirat
kelak, dan mati itu pasti akan datang, apakah kakak siap dengan semua
kemungkinan yang terjadi”?
Rendra yang saat itu telah merasa sangat lelah dan angantuk
ia membaca SMS intan dengan rasa heran sebab ia mendapat sebuah pertanyaan yang
tidak pernah ia sangka sebelumnya, ia
enggan untuk membalasnya pada malam itu..
Sunyi menyapa pagi hari, mata hari terbit membias jendela
pada kamar Rendra, ia terbangun dan menggapai HP miliknya yang berada di meja
belajarnya, Rendra lagi-lagi membaca SMS dari Intan, ia tersenyum dengan wajah
kusam dan enggan membalasnya, ia bersiap-siap dan begegas kesekolah, dalam
perjalanan kesokolah ia sembari befikir jawaban terbaik apa yang akan dia
sapaikan untuk Intan mengenai SMS yang tidak sempat ia jawab semalam.
Dengan tergesah-gesah Rendra memasuki di gerbang sekolah dan
mendapati para siswa dan guru-guru sedang melaksanakan upacara, upacara di hari
Jum’at membuat Rendra merasa heran ada hal yang tidak biasa, upacara yang dipimpin oleh kepala
sekolah tersebut memberitahukan , “Ucapan bela sungkawa dan turut berduka atas
wafatnya salah saru Siswi baru, atas nama Intan Putry Ayu telah kembali sisi
Tuhan,” ternyata Intan menderita kangker
darah atau leokimia dan sebenarnya pada
kejadian kesurupan beberapa bulan lalu di masa orientasi siswa dan siswi baru gejala yang di alami Intan bukanlah gejala kesurupan, penyakit yang telah ia derita selama bertahun-tahun
sejak ia kecil, jelasnya sejak ayah dan
Ibunya bercerai tanpa sebab.
Rendra menjawab pertanyaan Intan yang ia tuangkan dalam
sebuah puisi,
“Sepanjang tahun bulan gelisah akhirnya datang, merampas kisah
hidup wanitaku,
Kusebut dia kisah kelabu di akhir Kelender, wanita kuat yang
menguasai diri lelaki
Kini lenyap melukai ingatan saat bayang lalu terbang membawa
duka,
Aku menyalahkan waktu datang tanpa bunyi lonceng kabar
berita
Ketika ku lihat jasad diam tak membalasku, kerebut sebuah
golok menebus sesal hidupku
Rayuanku menjadi kejengkelan dalam ingatan, memeluk jasadmu
penuh wangian tulus cintamu
Ku kecup keningmu kala itu, dan engkau menyandarkanku atas
dosaku di pundakmu
Kisah itu menamparku, sesal, tangisku tak bernilai di bulan
desember
Tentang pesanmu, ku
coba melupakan dan kini aku mengingatnya lagi..”
Sekian….
Makassar,
4 Agustus 2016
Muh.Qadri
DIALEKTIKA CINTA FARHAN
Sebuah
Cerpen..!
Dimula
ketika awal mendaftar di perguan tinggi Farhan yang bersal dari sebuah kabupaten
di sulawesi selatan yaitu Bulukumba merasa sangat takjub dengan hiruk pikuk
kota urban, kisah ini bermula saat Farhan yang sangat sering bermain social
media yang sangat engetren saat itu berkenalan dengan seorang wanita melalu
social media, Farhan melihat gambar wajah mempesona berseragam putih abu-abu, Farhan mencoba untuk memasang komentar,
“
hmmm… memang indah ciptaan Tuhan” dan gadis belia itupun merespon dengan
sopannya “ hehehe iya makasih alhamdulillah”,
Akhirnya
perkenalan berlanjut hingga saling tukar menukar nomor HP. kisahpun berlanjut
dengan deringan terfon disetiap siang, malam untuk membagi kisah, hingga seminggu berikutnya suatu saat Farhan memberanikan diri untuk mengungkapkan
perasaannya
“eehhh
ada sesuatu yang saya ingin ungkapan kepada kamu”? gadis itu menjawab
“memangnya mau bicara apa kak” sebutan
gadis itu untuk farhan,
“kayaknya
saya sangat merasa nyaman dengan kamu, setiap mendegar suara kamu hati saya
terasa adem heheh” “maksud kakak”?,
“
kayaknya kita cocok dehh” “ masa siihhhhh”? “iya.. mau tidak adek menjadi teman
dekat kakak”? “maksudnya kak”?
“ya..
orang-orang bilangsih pacaran”
Gadis
itupun heran dengan penuh pertanyaan hati kecilnya berkata “bagaimana bisa ya
dia mengungkapkan persaannya secepat itu padahal kita baru kenalan seminggun
ini, terus kami juga tidak pernah bertatap muka secara langsung”
dengan penuh pertimbangan gadis itu sejenak
terdiam dan berfikir jawaban apa yang akan dia sampaikan, tiba-tiba tidak tahu
kenapa sekilas terbersit di fikiran gadis tersebut untuk menjawab pertanyaan
tersebut walaupun sebenarnya dia tidak yakin dan berfikir hanya coba-coba,
“
iyaaa kak saya bersedia,!”
Farhanpun
merespon dengan bahagia yang sebenarnya bahagia yang dia buat-buat untuk
membuktikan bahwa dia bermaksud serius,
“hehehe..
makasih yaa adek saya sangat bahagia dengan jawaban adek, muda-mudahan kita
dapat memehami satu sama lain, dan hubungan kita akan mendatangkan kebagaiaan”,
“serentak
kedunya berkata “amin….”
Perbicangan
by HP terus berlanjut hingga pukul 12 malam, sehabis menelfon farhan terdiam
sejenak dan berfikir apa yang telah ia katakan, Ia tidak tahu apakah itu
perasaann Cinta, suka dan atau yang lainnya,
Hingga
curhatan masa itupun berlangsung dari
hari kehari di setiap waktu untuk masing-masing lebih mengenal satu sama lain, pada suatu hari Farhan
mengajak wanita itu bertemu di suatu
tempat, dan pada perjanjian di trotoar jalan itu mereka sepakati, dari kejauhan
Farhan melihat wajah yang berbeda dari
gambar yang Farhan kagumi, diapun
merasa merana penuh tawa dalam rasa,
seketika Farhan mulai sadar bahwa rasa
itu bukan cinta atau rasa suka, tetapi itu hanyalah hasrat sexual untuk
menyentuk tubuh lembut dari lenggok wanita bertubuh mungil itu, tiba suatu masa
harapan hasrat itu terwujud, dan akhirnya kisah ini berlanjut hanya dengan
cinta di perbaringan sesaat, setahunpun berlalu begitu saja masih dalam kondisi dan
keadaan yang sama rasa sesalpun mulai terpancar dari diri Farhan, tetapi Farhan
tak berdaya melepasakan diri dari hasrat yang mengikat mengajak untuk terus mendekat.
Di
tahun kedua pertengkaran demi pertengkaran mulai muncul walaupun itu dengan
picuan atau dengan masalah-masalah sepele yang sangat tidak logis, salah satu
penyebanya ialah Farhan dan gadis itu sedang LDR (long distance reletionship)
sehingga pertengkaran-pertengkaran sepele sangat sering terjadi hampir di
setiap malamnya, tetapi Farhan sadar bahwa dia harus melalu ini dengan penuh
rasa sabar dan tanggung jawab akan pilihan yang pernah dia tentukan, rasa pedih
itu seringkali muncul pada diri Farhan, dia hanya menunggu hidayah demi
mengubah dirinya yang terlalu larut dalam ingatan penuh dosa dan dusta.
Seringkali Farhan menyibukkan dirinya dengan kegiatan-kegiatan posistif di
organisasi-organisasi di kampusnya atau kadangkala dia mengobati dirinya dengan
membaca buku-buku karya orang-orang ternama,
tetapi hal itu tak mampu menghindarkan dirinya dari tipu daya hasrat
buta. Pada suatu hari HP Farhan berdering disaat dia sedang asik-asiknya
berdiskusi dengan teman-temanya tentang PILKADA yang ada di daeranya, farhanpun
memotong perdiskusianya dan segera mengangkat HP miliknya, ternyata deringan HP
itu membawa berita yang sangat membingungkan buat Farhan, yakni tuntutan untuk
bertanggung jawab mulai keluar dari
mulut itu,
“kak
saya bosan berpacaran terus, hanya menumpuk dosa!,
“terus
saya harus bagaimana dek”?
“ datanglah kerumah dengan niat baik kak,
apalagi hubungan kita sudah menjelang tiga
tahun dan orang tuaku telah mengenal kakak sangat baik, dan kita telah
melakukan banyak hal yang seharusnya kita tidak lakukan!”,
Farhan tak sanggup lagi berkata, sebab tuntutan
tanggung jawab akademik, organisasi, dan harapan keluarga selalu mengintai difikirannya, nafasnya penuh sesak, hinggga Farhan
mecoba merayu gadis mungil itu penuh
janji untuk menjawab pertanyaanya itu pada suatu saat nanti,
“ maaf dek saya belum siap, saya belum cukup
mapan dan masih kuliah, secara mental saya juga merasa belum mampu, Insya Allah
kalau saya sudah selesai kuliah saya akan kerumah dengan niat baik”!
“ janganlah menjadikan itu sebuah alasan kak,
kan setelah nikahpun kakak masih bisa kuliah, saya tidak akan melarang kok, “!
“ iya dek saya tahu, tapikan saya belum siap,
mau makan apa adek nantinya sayakan belum ada pekerjaan, kita jalani saja pasti
saya akan menepati janji saya, saya tidak akan mengecewakan dan meninggalkan
adek!”
“
baiklah jika itu menjadi alasan kaka!”
Setelah
kejadian itu sikap gadis itu derastis sangat berubah, ucapannya bertambah
sangat kasar sehingga membuat Farhan, merasa sangat tidak nyaman sampai-sampai
membuat Farhan sangat tersakiti sebagai manusia biasa farhan seringkali
meneteskan air mata. Disisi lain Farhan sejujurnya sangat ingin segera menjawab
keinginan gadis itu untuk segera menyelesaikan persoalanya itu, tetapi di
sebabkan oleh tuntutan keluarga yang menekankan untuk menyelesaikan urusan
akademik terlebi dahulu sebelum menikah serta kegiatan organisasi atau
komunitas dan obsesi kesuksesan yang menjadi cita-cita tertingginya, sebenarnya
yang menjadi pertimbangan sangat besarnya ialah
sampai saat itu ia belum menaru hati sedikitpun pada gadis itu sehingga
keinginan untuk segera menjawab
pertanyaan gadis itupun tenggelam dengan segala hal yang membebani fikirannya
tersebut.
Kisah cinta Farhan terus berlanjut hingga
menjelang empat tahun lamanya kejadian yang
sama terus berlanjut, sering kali Farhan bertanya pada dirinya sendiri kapan perjalanan
kisahnya akan berakhir mencipta suka ria, sebab air matanya selalu mengucur
deras di setiap malam mendengar kata-kata penuh murka, pada suatu hari Farhan
berkata pasrah dengan usahanya membaca zaman, membaca keadaan, dia memilih tuk
menuggu saat dimana penderitaannya akan
berakhir walaupun dengan derita, lalu disaat itulah Farhan yakin bahwa dia harus bertanggung jawab walupun
harus penuh rasa sabar…..
Pada
suatu hari Farhan lagi-lagi tersadar bahwa dia telah jatuh cinta kepada gadis
mungil itu, dia tekejut, heran, ternyata rasa cintanya mulai muncul dari
pengalamannya hidup dengan ruang-ruang diskusi intelektual, banyaknya dia
membaca sehingga dirinya dapat lebih memami tentang kehidupan, dengan kemampuannya untuk memahami hidup
membuat dia sadar dan lebih bertanggung jawab kepada segala hal, khusunya
mengenai persoalan cintanya tersebut.
Farhan
mempunyai prinsip cinta bahwa hubungan hanyalah sebuah tanggung jawab
bagaimanapun gejolak perasaan yang dia rasakan saat itu dia tidak akan
meruntuhkan prinsip yang telah dia pegang, sebab ketika prinsip itu dia langgar
maka runtuhlah kesucian dan penghormatanya kepada seorang wanita, Sebab dirinya mendefenisikan cintanya kepada gadis itu
ialah tanggung jawab, itulah cinta menurutnya.
Sehingga
pertengkaran yang selalu hadir di setiap saat tak membuat dia menyerah begitu
saja, sebab prinsip cinta yang
membuatnya kuat untuk menjalani kisah asmaranya, dengan prinsip itulah dia
dapat mematikan rasa marah, benci dalam dirinya membunuhnya tanpa ampun, saat
itulah dia merasa bahagia menjalani kisah dan kehidupnnya, sebab bahagia
menurutnya muncul dari rasa tanggung jawab, rasa sabar, dan komitmen dalam
berbuat.
Walaupun
saat rasa itu muncul tak lama kemudian gadis mungil yang telah dia cintai itu pergi secara tiba-tiba tanpa
sebab yang pasti dan kabar terakhir yang
dia terima gadis itu telah menikah dengan seseorang lelaki yang mapan.
Ketika
mendengar berita itu farhan memanjatkan do’a, memohon ampun atas segala dosa
yang telah dia perbuat kepadanya .
“Cerpen ini terinspirasi dari curhatan
seorang teman, saya sengaja tidak memberikan nama atau initial yang jelas
kepada gadis dalam cerita ini di sebabkan untuk lebih menghormati posisi
seorang wanita”
Makassar 1 Agustus 2016
Muh. Qadri
Kamis, 28 April 2016
CINTA LAUTAN ASIN
CINTA LAUTAN ASIN
Tanjung karang lautan
asin Menitip salam pada ombak gemulai di lautan
Biarlah Ombak menyapa
dan melambai membagi waktu
Mataku terlihat sayu menatap ruang udara, dia datang dan
pergi dari dibibir pantai dengan butiran kerdil
Aku bersaksi ombakpun
tak sanggup membersihkan lautan yang ternodai
Begitupun cinta tak akan suci lagi oleh hasrat untuk
bercumbu tanpa kemaluan
Jangan biarkan nafsu menghapus dayamu
Sebab engaku akan tegiring oleh ganasnya kata cinta yang
mengajakmu untuk beradu mesra
Jangan izinkan setiap kata merasuk membasahi bibir manis
pada tatapan
Sebab semua akan Tenggelam dalam
lautan yg sedang bernyayi manis tertarik kulit kering dan basah
Aku bersaksi cintapun tak lagi suci murni terhempa Arus
ombak yang kaku
Menelanjangi
diri merangsang setiap bagian
yang tejaga
Lautan tak asin lagi, terasa hampa terasa kematian
Hingga zaman tak sanggup lagi membentangkan cinta di lautan
Janganlah ucapkan kata cinta dalam bayang dunia yg penuh
kenikmatan
Sebab dunia Tak peduli semua yang rusak, melarat, tersakiti dan yg ternodai
Maka kembalilah melihat lautan yang tetap asin dan
pasir yang tetap putih bersih
Yang terjaga walau
takdir mendekatkan membekas pada pasir
yg terhempas ombak
Lalu zaman akan tersenyum melihat kemesrahan cinta di antara
mereka
Dan generasi para
pecinta abadi dalam sajak cinta tanjung karang lautan asin
MAKASSAR, 26
April 2016
MUH.QADRI
Langganan:
Postingan (Atom)