Sabtu, 27 Agustus 2016

SAJAK TRISUCI PENDIDIKAN

Jangan sakiti fikiran kecil kami penuh sesak dengan kata-kata kecerdasan Aku melangkah kesekolah hanya mencari senyum sapa Budi pekerti Duduk di kursi keras bersama wajah-wajah muram, kusut bersuka duka Di sela-sela Aku mendengar ungkapan meraja merajam 

Aku harap mereka dapat mendidik merangsang jiwa raga Aku harap kami dididik membangun budi pekerti Aku harap kami akhirnya terdidik Sejak dulu aku cari budi bersama gelar-gelar produksi zaman Sejak kudengar ungkapan ibu pekerti kini saya malu bertemu di sekolah Sebab sekolahmu tak menyeru raga, jiwapun tak nampak di sekeliling buku dan pidato-pidato, membuat kami mati nafsu 

Aku terkapar kutemui iblis tanpa budaya disetiap ruang sekeloh Meratap kepala rasa kecewa Jangan ungkit masa lalu sebab mereka akan bersorak itu masa lalu Jangan ungkit budaya itu sebab mereka akan menyeru kini masa maju 

Bangsaku mungkin lupa waktu bersekolah itu Bangsaku mungkin lupa trisuci bersekolah itu Mendidik,dididik, terdidik Ketika aku mulai bosan, kuberanjak kerumah, kutemukan rasa, nafsu untuk mencari bumi, langit, nasehat luhur moyang mengabarkan kisah tentang budi pekerti yang tunduk patuh hingga keadaban cerita masa itu lalu 

Nyatanya Sangat sukar aku berjumpa kearifan sekolah masa maju, masa kini sebut saja kini pendidikan kehilangan kompas mari kita bersama-sama kembali belajar bersekolah " 

 Makassar, 8 Agustus 2016
 Muhammad Qadri

GENDER DAN GERAKAN FEMINISME

Secara definisi jender dapat di artikan sebagai konstruk (bentukan) social terhadap laki-laki dan perempuan, gender sendiri sangat berhubungan erat dengan adat istiadat, agama, nilai moral masyarakat, kebanyakan masyarakat banyak menyalah artikan makana gender itu sendiri, perbedaan antara sex dengan gender sangatlah jelas bahwa gender adah bentukan social terhadap jenis kelamin tetapi sex adalah bentukan alamiah seperti ( buah dada, daerah vital dll) berarti gerakan gender sendiri sebenarnya adalah gerakan yang merevitaliasasi persoalan peran perempuan dan laki-laki dalam kehidupan social baik pada ranah domestik (rumah) atau publik (umum) gerakan jender sendiri sangat bervariasi dari gerakan kiri, tengah (moderat) dan gerakan kanan.. Sedangkan feminisme adalah sebuah aliras yang memperjuangkan hak-hak golongan feminim yakni umumnya golongan perempuan, sejarah gerakan feminisme sendiri berasal dari gerakan revolusi amerika latin yang melihat adanya system patriarki (golongan laki-laki) yang mendominasi segala sektor kehidupan sehingga muncullah gerakan kaum feminis untuk memperjunagnkan kesamaan hak dan peran yang sama dalam masyarakat baik pada ranah publik atau domestik (ekonomi politik) gerakan kaum perempan sebenarnya merupakan respon dari kondisi social politik yang timpang atau tidak sehat antara kelas masyarakat khususnya antara laki-laki dan wanita sehingga sebenarnya kita perlu memberikan ruangan apresiasi kepada setiap gerakan khususnya gerakan perempuan untuk mencari bentuknya sendiri dalam lingkup masyarakat yang penting tetap pada koridor aturan-aturan yang mengikat (budaya, agama) dan tetap menghargai nilai-nilai universal dalam bernegara dan dalam masyarakat"

Resume film uang panai’





Film lokal sulawesi selatan di tahun ini sedang naik daun dan mengalami peninggakatan yang cukup signifikan di awali dengan dengan munculnya berbagai judul film lokal seperti badik titipan ayah, CINTA (cindolo natape) BOMBE’ 1 dan 2 dan film-film lokal lainnya, ini merupakan bukti mulai meningkatnya kreatrifitas generasi muda  Sulawesi selatan dalam merespon zaman yang terus berkembang termasuk dalam dunia perfilman, pada pertengahan bulan ini lagi-lagi generasi muda Sulawesi Selatan suskses memperersembahkan film yang bernuansa lokal dan  penuh kontoversional, film tersebut   memberi sedikit gambaran tentang isu budaya yang kerap kali menjadi buah bibir dan hal kontrovesi pada masyarakat Sulawesi Selatan yakni persoalan uang panai’, uniknya film tersebut juga menggunakan accent (logat ) khas masyarakat Bugis Makassar besrta dengan istilah-istilah lokal lainnya,  film Uang Panai’ yang serentak ditayangkan secara Nasional tangga 25 Agustus 2016  di 21 Kabupaten/kota seluruh Indonesia,. Film tersebut juga melakonkan sebuah aksi haru oleh para pemerannya, ketika menonton film tersebut kita akan merasa penuh haru melihat perjuangan Anca (pemeran utama  laki-laki) dalam mengumpulkan uang panai’ yang ia lalu penuh dinamika dan pengorbanan panjang demi memenuhi keinginannya untuk melamar gadis pujaanya Risna (pemeran utama wanita) tetapi niatnya untuk melamar Risna terkendala oleh orang tua Risna yang memberikan nominal sangat tinggi  untuk unag panai’ Risna yang harus Farhan penuhi, film tersebut juga melakakonkan aksi lucu  yang banyak memantik tawa untuk syapa saja yang menontonnya, sebab di di perankan oleh aktor-aktor kocak seperti sosok Tumming dan Abu yang sebelumnya telah populer dan menjadi seleberiti lokal dengan aksi  kocaknya di media social dan sebab kita juga di suguhi dengan logat Makassar yang sangat unik ketika di tuturkan dalam seluruh dialog dalam  film tersebut.

Setelah menonton film tersebut ada beberapa kesimpulan yang dapat kita petik dari cerita film itu seperti bahwa suatu budaya perlu adanya konteks tualisasi terhadap perkembangan zaman dan juga pengkajian secara mendalam terhadap suatu budaya tersebut, sebab suatu budaya hadir beserta dengan sakralitas, nilai dan moral yang melampaui ranah materil yang ada, termasuk dalam budaya bugis Makassar yakni uang panai’, ketika kita telisik dari sejarah masyarakat Sulawesi Selatan berkaitan dengan uang panai’ berdasarkan sumber lisan lisan masyarakat menyebutkan bahwa uang panai’ dulunya adalah sebuah bentuk penghormatan kepada seorang wanita yang segera akan dinikahi, itulah bentuk perlindungan emansipasi kepada seorang wanita bugis Makassar yang dimaknai memiliki kemulyaan khusus  pada lingkungan  masyarakat Bugis Makassar pada saat itu,dan juga sebagai bukti kesucian agung sebuah pernikahan, mernurut ajaran Islam sendiri yang banyak di anut oleh masyarakat Bugis Makassar bahwa salah satu hal yang paling utama dalam proses pernikahan ialah Mahar bukan uang panai’ sehingga yang menjadi salah satu  prasyarat sahnya sebuah pernikahan adalah Mahar bukan uang panai’, mahar sendiri tidak perna jelas nominalnya dan bisa dalam bentuk apa saja, baik emas, uang, dll, tergantung kesanggupan sang calon mempelai laki-laki,   uang panai’ adalah konstruk budaya masyarakat bugis Makassar yang hadir sebelum agama Islam dianut oleh mayoritas masyarakat Bugis Makassar, dan menjadi tradisi dari generasi ke genarasi sehingga budaya tersebut  kehilangan  subtansi dan terjadinya  pergeseran makna luhurnya sebab budaya tersebut kadang kala telah menjadi tren dan label terhadap meningkatnya kelas social dan seakan-akan menyebar kepada seluruh tingkatan masayarakat di beberapa daerah di selawasi selatan, budaya tersebut seharusnya di pandang bukan sebuah kewajiban jika terdapat sebuah  kondisi yang tidak memungkingkan untuk di penuhi dan baiknya budaya uang panai ‘di beberapa budaya di Sulawesi Selatan dilakukan dengan   tanpa menyebut nominal telalu tinggi yang harus sanggupi.

Film uang panai’ juga memberikan gambaran tegunya prinsip hidup masyarakat bugis Makassar dalam memegang teguh ucapannya dan rasa tanggung jawab dalam terhadap setiap tindakan yang dilakukannya serta tingginya posisi harga diri dalam masyarakat,  seperti pada semboyan siri’ na’ pacce (harga diri) yang umumnya menjadi nilai universal masyarakat sulawesi selatan yang memegang teguh adat, kemulyaan, dan nama baik dalam masyarakat, Taro Ada Taro Gau yang artinya” seia antara ucapan dan perbuatan”, Konsistensi terhadap  perbuatan dengan apa yang telah dikatakan, Kualleangi Tallanga Natowalia yang artinya “Sekali Layar Terkembang Pantang Biduk Surut Ke Pantai” Namun arti sebenarnya kata “Kualleangi Tallanga Natowalia” adalah “Lebih Kupilih Tenggelam”, semboyan tersebut memiliki makna kekuatan semangat untuk tetap berjuang terhadap tujuan atau keinginan walau nyawa yang akan menjadi taruhannya. Bebarapa semboyan tersebut seharusnya menjadi etika, nilai dan  prinsip hidup dalam kehidupan social kultural, social politik dan ekonomi masyarak sulawesi selatan dan Bugis Makassar khususnya. 

Rabu, 03 Agustus 2016

SUATU PERISTIWA DI BULAN DESEMBER 2013

SUATU PERISTIWA DI BULAN DESEMBER 2013




Euforia penerimaan siswa dan siswi baru di SMA, berawal dari pemuda desa yang tinggal di salah satu kabupaten di dulawesi selatan yakni Kabupaten sidrap, sebut saja sosok pemuda itu Rendra, Rendra yang sehari-harinya di sibukkan dengan keigiatan sekolah dan kegiatan masa-masa remaja,dan  Rendra merupakan  salah satu siswa SMK Negeri dikotanya, Masa SMA memang  masa yang penuh kisah dan cerita  indah, canda tawa pada masa  itu, menjadi fase terindah buat yang pernah merasakannya, begitupun Rendra.

pada suatu hari masa peneriaman siswa baru di sekolah Rendra telah berakhir, kebetulan Rendra diberikan tangggung jawab sebagai ketua panitia pada orientasi untuk menjemput siswa baru di sekolangnya, hari pertama  orientasi siswa baru  tiba, Rendra yang saat itu bertugas untuk menyapaikan sepatah kata di depan  siswa baru dan guru-guru sekolah, di depan siswa dan siswi baru  nampaknya Ia merasa sangat gugup, sebab saat itu merupakan panggung perdannya berbicara di depan orang banyak dalam kondisi formal, tiba-tiba terdengar dari pengeras suara di aulah sekolah itu, MC  menyebut nama Rendra untuk menyampaikan beberapa hal mengenai kegiatan orientasi tersebut, dengan perasaan gugup diapun melangkah ke fodium,
“Assalamu alaikum wr,wb salam sejahtra buat kita semua”
Rungan itu senyap  dan seluruh sorotan mata tertuju pada Rendra, seketika rasa gugup Rendra meningkat hingga ia dengan nada suara tebata-bata Rendar berusaha menyusun setiap kata-kata menjelejah ingatan yang telah ia persiapkan sebelumnya, selang beberapa waktu rendra merasa ada daya yang memaksa matanya utnuk menatap kerumunan  siswi baru yang sedang duduk berbaris di sebelah kanan aula tersebut, ternyata  nampak dari tengah kerumunan mata sesosok wanita yang sangat anggun terlihat memancarankan sorotan mata yang sayu penuh dengan kelembutan dan kekuatan, tiba-tiba rasa gugup Rendra memadam dan secara tak disangka ia mampu melanjutkan  sertiap bait kata-katanya penyampaiaanya  dengan penuh ketegasan…
ia pun mengakhiri dengan sepenggal ungkapan,
“ selamat datang adik-adikku di sekolah kami moga beberapa hari kedepan di masa orientasi ini kalian dapan menikmatinya, yakinlah ini adalah proses kalian dan kuncinya ialah kalian harus menikmatinya dengan suka ria”, Selama kurang lebih dua jam pembukaan masa orientasi siswa baru berlalu, para pesertapun bubar, Ketika perjalanan menuju kelas Rendra melihat ada kesempatan untuk menyapa gadis yang sempat meneduhkan hatinya itu, tetapi ia harus bersifat profesional sebagai seorang ketua panitia, tetapi ketika  melihat kesempatanya semakin besar Rendra menyapa secara tiba-tiba dan penuh kehati-hatian,
“hai dek, kelasnya dimana”? “ eehh iya kak, kelas saya ada di rungan  X.A kak,”  Dengan posisi badan yang tegap Rendra menunjukan rungan kelas yan di maksud “oh ok, kelas X.A ada dilantai  satu paling sudut dekat rungan guru” Siswi baru itupun menjawab dengan mudanya “ohh.., iya”
Dan ia  bergegas menuju kelas yang telah Rendra arahkan tanpa sepatah kata, Peristiwa itu diluar dari perkiraan Rendra sebelumnya, Nampaknya ia merasa kecewa, sebab ia merasa pertanyanya sangat tidak direspon dengan baik,

Bell terdengar mengetuk perut seluruh siswa, Waktunya istirahat dan  masing-masing siswa bergegas menuju kekantin yang berada di belakang ruang sekolah untuk siang makan begitupun Rendra, saat memasuk pintu kantin ia merasa ada yang memalingkan wajahnya kesudut kantin tersebut,  ternyata  siswi baru  itu sedang duduk sendiri di pojok  sedang menikmati  bekal  yang ia bawa  dari rumah, Rendra mencoba mendekat berniat hanya sekedar basa-basi,

“eehhmmm, hari ini bagaimana dek, apakah menyengkan”? dengan kaget gadis itu  keselek sebab Rendra bertanya secara tiba-tiba, Dalam keadaan keselek siswi itu menjawab“, eh iya kak, “ Rendra dengan rasa sangat bersalah,  “ waduh, maaf ya dek “ “ehm, tidak apa-apa kak, “ obrolanpun berlangsung ternyata strategy Rendra berhasil walaupun dengan kesalah yang sedikit membebani perasaanya, “sekali lagi maaf ya dek, nama adek sayapa kalau boleh tahu?
“nama saya Intan kak, “ “oohh Intan yaa” Rendra mulai bingung apa yang selanjutnya ia pertanyakan, “hmmm… adek disini tingga dimana “? Sembari  mengunyah sedikit-demi sedikit dan tetap fokus dengan makan siangnya Intan berbicara dengan nada santai terlihat acuh dengan pertanyaan dari sosok lelaki yang baru iya kena  “saya tinggal di sekitar sini kok, tidak jauh dari jalan besar di sana“  Rendra kemudian melanjutkan,
“ adek tinggal dengan syapa”? Intan dengan nada yang seperti biasanya, “dengan nenek saya kak” Rendra merasa  mulai mengusasi situasi,
“terus ayah dan Ibu adek”? Sejenak Intan terdiam dan memandangi Rendra,  “Ayah saya di bandung terus Ibu saya di Makassar, mereka telah lama bercerai kak, semenjak saya kelas lima SD,”

Intan adalah anak dari keluarga brokenhome, ibu dan ayahnya bercerai sejak Intan masi duduk di sekolah dasar, sehingga Intan lebih memilih tinggal dengan neneknya di sidrap dan lebih memilih sekolah di daerah tersebut, sebab ayah dan ibunya telah menikah kembali sehingga mereka berdua sibuk mengurusi keluarga dan pekerjaanya masing-masing, Intan takut akan menjadi beban di keluarga ayah dan Ibunya,

Rendra tak menyangka bahwa pertanyaanya menggangu suasana obrolan pertamanya saat itu, “waduh. Sekali lagi maaf, ya dek” dengan sedikit menarik nafas “tidak apa-apa kok kak, kakakan cuman bertanya maka saya harus menjawab dengan jujur dan sebaik baiknya jawaban, hal itu tidak masalah buat saya, saya sudah terbiasa kok”

Seketika mata Rendra sayu menatap ketulusan, kejujuran, kerendahan hati,yang  penuh dengan keikhlasan dalam hidup Intan,

Tiba-tiba Intan mengalihkan pembicaraan, sebab ia merasa tidak enak melihat Rendra yang nampak bersalah telah mengungkit kisah kelurganya,
“nama kakak sendiri syapa, “? Rendra yang masi dalam kondisi agak sedikit bersalah, “ooh iya yaa..  saya belum memperkenalkan diri, nama saya Rendra dek”
Intan nampaknya sudah mulai sedikit merasa nyaman dan agak nyambung “hmm, kak Rendra, ngomong-ngomong kak Rendra kelas berapa,”? “saya satu tingkat di atas adek” “berarti kelas XI yaa kak” “iya, betul hehe”

Perbincangan Rendra dan Intan terus berlanjut, hingga bunyi bell sekolah meyadarkan mereka bahwa Intan harus kembali ke kelas, Intan memotong pembicaraan,
 “kak maaf aku harus kelas duluan”?
“ iya dek moga kelasnya menyenagkan, dengan senior-senior yang ngeselin”
Intan sambil membereskan  alat makannya,
 “hehe iya kak”

Tak terasa masa orientasi hari pertama telah selesai, hari itu meninggalkan kisah tersendiri bagi para  siswa dan siswi   di sekolah tersebut, begitupun halnya dengan Rendra dan Intan, Rendra dan Intan sendiri memeliki kesan yang berbeda-beda terhadap orang-orang yang baru mereka kenal, ada yang memberi mereka kesan yang baik dan sebaliknya, dan menurut Rendra kesan yang paling menyenagkan hatinya Ialah mengenal sosok wanita tangguh yang hidup penuh kerendahan dan kebijaksanaan,

Ke esokan harinya Rendra dan Intan tak sabar untuk menatap kisah baru yang akan mereka lalui di sekolah, hari itu nampak berbeda dari biasanya, sebab ada peristiwa yang menggemparkan para guru dan siswa-siswi, ternyata pada hari itu salah satu siswi baru kesurupan dan secara tiba-tiba kesurupan itu menyebar ke-siswi lainnya, Rendra yang merasa harus bertanggung jawab sebab ia adalah ketua panitia dan lebih dekat dengan para siswi baru , Ia pun berinisiatif untuk menyembuhkan beberapa siswi, walau sebenarnya ia sama sekali tidak tahu bagaimana mengatasi sesorang yang sedang kesurupan, apalagi ketika Rendra melihat Intan dalam kondisi lemas, seketika Rendra mendekati Intan dan memapahnya duduk di depan kelas,

“Rendra, adek kenapa”? intan yang nampak sangat lemah  ia menyandarkan kepalanya pada tiang sekolah yang kokoh,  “ saya merasa lemes kak, seluruh tubuh saya terasa dingin, saya tidak bisa melihat dengan jelas, yang saya dengan ialah suara terikan memanggil di sekeling sekolah ini”

Rendra berusaha meyakinkan Intan bahwa itu hanyalah sekedar halusinasinya saja,

“mungkin itu halusinasi adek saja, mungkin saja adek terlalu lelah di masa orientasi ini, mungkin adek butuh istirahat,”

Bedasarkan instruksi dari kepalah sekolah Seluruh siswi yang yang kesurupan pada hari itu pulang lebih awal dari siswa dan siswi yang lainnya, dan Rendra segera mengantar Intan pulang kerumah neneknya yang sangat dekat dengan sekolah menggunakan sepeda motor,
Hari itu merupakan hari keberuntungan untuk Rendra sebab dia bisa memanfaatkan kesempata yang tidak perna ia sangaka sebelumnya, setelah samapa di rumah Intan, Rendra dengan tanpa berfikir panjang,

“dek, banyak istirahat ya..   besok saya jempu ya”?
Intan menjawan dengan mengangguk, dan dengan senyum yang lemah, “ iya kak, makasih banyak kak untuk hari ini” “Rendra, sama-sama dek, selamat berjumpa besok,

Ke esokan harinya, Hari terakhir orientasi siswa baru berjalan seperti biasanya, dan hari itu merupakan   penutupan masa orientasi yang berjalan selama tiga hari tersebut,

Masa sekolah akhirnya tiba, begitupun kisah Intan dan Rendra yang akan penuh cerita asmara, cerita antara Intan dan Rendra  setiap harinya semakin nampak akan menjalin sebuah kisah cinta, hingga suatu ketika mereka benar-benar jadian, hingga kebersamaan mereka menyebar di di setiap ruang-ruang sekolah  dan selalu menjadi buah bibir di setiap perkumpulan siswa dan siswi di sekolahnya, tidak bisa di pungkiri Rendra yang ketika itu menajadi panitia orientasi di kagumi oleh banyak siswi baru, sehingga tidak sedikit yang merasa iri pada sosok Intan yang berhasil memikat hati Rendra, menurut mereka tidak ada yang special dari sosok Intan, apalagi Intan berasal dari keluarga brokenhome.

Hari itu tepat lima bulan kisah cinta, asmara di antara mereka berdua. hubungan mereka sangat penuh dengan kebahagian,  Intan telah merasa menemukan sosok orang tua dalam hidupnya dan  Rendra telah yakin bawa tuhan telah memberikannya Jodoh terbaik untuknya.


Suatu ketika sebuah peristiwa di bulan Desember 2013, di jum’at malam tepat jam 10:30 Intan mengirimkan pesan SMS nasehat  kepada Rendra untuk tetap kuat dan  sabar menjalani hidupnya,

“Asslamu’alaikum selamat malam kak Rend,” sapah Intan dalam bait  SMSnya, “ Tuhan telah menakdirkan hidup, Jodoh dan mati untuk kita, kitakan sudah hidup, dan Isya Allah kita akan jodoh, Jodoh itu bukan di dunia saja tetapi jodoh itu untuk kita di akhirat kelak, dan mati itu pasti akan datang, apakah kakak siap dengan semua kemungkinan yang terjadi”?

Rendra yang saat itu telah merasa sangat lelah dan angantuk ia membaca SMS intan dengan rasa heran sebab ia mendapat sebuah pertanyaan yang tidak pernah ia sangka sebelumnya, ia  enggan untuk membalasnya pada malam itu..

Sunyi menyapa pagi hari, mata hari terbit membias jendela pada kamar Rendra, ia terbangun dan menggapai HP miliknya yang berada di meja belajarnya, Rendra lagi-lagi membaca SMS dari Intan, ia tersenyum dengan wajah kusam dan enggan membalasnya, ia bersiap-siap dan begegas kesekolah, dalam perjalanan kesokolah ia sembari befikir jawaban terbaik apa yang akan dia sapaikan untuk Intan mengenai  SMS  yang tidak sempat ia jawab semalam.

Dengan tergesah-gesah Rendra memasuki di gerbang sekolah dan mendapati para siswa dan guru-guru sedang melaksanakan upacara, upacara di hari Jum’at membuat Rendra merasa heran ada hal yang tidak  biasa, upacara yang dipimpin oleh kepala sekolah tersebut memberitahukan , “Ucapan bela sungkawa dan turut berduka atas wafatnya salah saru Siswi baru, atas nama Intan Putry Ayu telah kembali sisi Tuhan,”  ternyata Intan menderita kangker darah atau leokimia dan sebenarnya  pada kejadian kesurupan beberapa bulan lalu di masa orientasi siswa dan siswi baru  gejala yang di alami Intan  bukanlah gejala kesurupan, penyakit   yang telah ia derita selama bertahun-tahun sejak  ia kecil, jelasnya sejak ayah dan Ibunya bercerai tanpa sebab.

Rendra menjawab pertanyaan Intan yang ia tuangkan dalam sebuah puisi,

“Sepanjang tahun bulan gelisah akhirnya datang, merampas kisah hidup wanitaku,
Kusebut dia kisah kelabu di akhir Kelender, wanita kuat yang menguasai diri lelaki
Kini lenyap melukai ingatan saat bayang lalu terbang membawa duka,
Aku menyalahkan waktu datang tanpa bunyi lonceng kabar berita
Ketika ku lihat jasad diam tak membalasku, kerebut sebuah golok menebus sesal hidupku

Rayuanku menjadi kejengkelan dalam ingatan, memeluk jasadmu penuh wangian tulus cintamu
Ku kecup keningmu kala itu, dan engkau menyandarkanku atas dosaku di pundakmu
Kisah itu menamparku, sesal, tangisku tak bernilai di bulan desember

Tentang  pesanmu, ku coba melupakan dan kini aku mengingatnya lagi..”


Sekian….

                                                                                                               Makassar, 4 Agustus 2016
                                                                                                            Muh.Qadri






DIALEKTIKA CINTA FARHAN


Sebuah Cerpen..!



Dimula ketika awal mendaftar di perguan tinggi Farhan yang bersal dari sebuah kabupaten di sulawesi selatan yaitu Bulukumba merasa sangat takjub dengan hiruk pikuk kota urban, kisah ini bermula saat Farhan yang sangat sering bermain social media yang sangat engetren saat itu berkenalan dengan seorang wanita melalu social media, Farhan melihat gambar wajah mempesona berseragam putih abu-abu, Farhan  mencoba untuk memasang komentar,
“ hmmm… memang indah ciptaan Tuhan” dan gadis belia itupun merespon dengan sopannya “ hehehe iya makasih alhamdulillah”,
Akhirnya perkenalan berlanjut hingga saling tukar menukar nomor HP. kisahpun berlanjut dengan deringan terfon disetiap siang, malam untuk  membagi kisah, hingga seminggu berikutnya  suatu saat Farhan  memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya
“eehhh ada sesuatu yang saya ingin ungkapan kepada kamu”? gadis itu menjawab “memangnya mau bicara apa kak” sebutan gadis itu untuk farhan,
“kayaknya saya sangat merasa nyaman dengan kamu, setiap mendegar suara kamu hati saya terasa adem heheh” “maksud kakak”?,
“ kayaknya kita cocok dehh” “ masa siihhhhh”? “iya.. mau tidak adek menjadi teman dekat kakak”? “maksudnya kak”?
“ya.. orang-orang bilangsih pacaran”
Gadis itupun heran dengan penuh pertanyaan hati kecilnya berkata “bagaimana bisa ya dia mengungkapkan persaannya secepat itu padahal kita baru kenalan seminggun ini, terus kami juga tidak pernah bertatap muka secara langsung”
 dengan penuh pertimbangan gadis itu sejenak terdiam dan berfikir jawaban apa yang akan dia sampaikan, tiba-tiba tidak tahu kenapa sekilas terbersit di fikiran gadis tersebut untuk menjawab pertanyaan tersebut walaupun sebenarnya dia tidak yakin dan berfikir hanya coba-coba,
“ iyaaa kak saya bersedia,!”
Farhanpun merespon dengan bahagia yang sebenarnya bahagia yang dia buat-buat untuk membuktikan bahwa dia bermaksud serius,
“hehehe.. makasih yaa adek saya sangat bahagia dengan jawaban adek, muda-mudahan kita dapat memehami satu sama lain, dan hubungan kita akan mendatangkan kebagaiaan”,
“serentak kedunya berkata “amin….”

Perbicangan by HP terus berlanjut hingga pukul 12 malam, sehabis menelfon farhan terdiam sejenak dan berfikir apa yang telah ia katakan, Ia tidak tahu apakah itu perasaann Cinta, suka dan atau yang lainnya,

 Hingga  curhatan masa itupun  berlangsung dari hari kehari di setiap waktu untuk masing-masing lebih  mengenal satu sama lain, pada suatu hari Farhan mengajak wanita itu  bertemu di suatu tempat, dan pada perjanjian di trotoar jalan itu mereka sepakati, dari kejauhan Farhan  melihat wajah yang berbeda dari gambar yang Farhan  kagumi, diapun merasa  merana penuh tawa dalam rasa, seketika Farhan mulai sadar bahwa  rasa itu bukan cinta atau rasa suka, tetapi itu hanyalah hasrat sexual untuk menyentuk tubuh lembut dari lenggok wanita bertubuh mungil itu, tiba suatu masa harapan hasrat itu terwujud, dan akhirnya kisah ini berlanjut hanya dengan cinta di perbaringan sesaat, setahunpun  berlalu begitu saja masih dalam kondisi dan keadaan yang sama rasa sesalpun mulai terpancar dari diri Farhan, tetapi Farhan tak berdaya melepasakan diri dari hasrat yang mengikat mengajak untuk terus mendekat.

Di tahun kedua pertengkaran demi pertengkaran mulai muncul walaupun itu dengan picuan atau dengan masalah-masalah sepele yang sangat tidak logis, salah satu penyebanya ialah Farhan dan gadis itu sedang LDR (long distance reletionship) sehingga pertengkaran-pertengkaran sepele sangat sering terjadi hampir di setiap malamnya, tetapi Farhan sadar bahwa dia harus melalu ini dengan penuh rasa sabar dan tanggung jawab akan pilihan yang pernah dia tentukan, rasa pedih itu seringkali muncul pada diri Farhan, dia hanya menunggu hidayah demi mengubah dirinya yang terlalu larut dalam ingatan penuh dosa dan dusta. Seringkali Farhan menyibukkan dirinya dengan kegiatan-kegiatan posistif di organisasi-organisasi di kampusnya atau kadangkala dia mengobati dirinya dengan membaca buku-buku karya orang-orang ternama,  tetapi hal itu tak mampu menghindarkan dirinya dari tipu daya hasrat buta. Pada suatu hari HP Farhan berdering disaat dia sedang asik-asiknya berdiskusi dengan teman-temanya tentang PILKADA yang ada di daeranya, farhanpun memotong perdiskusianya dan segera mengangkat HP miliknya, ternyata deringan HP itu membawa berita yang sangat membingungkan buat Farhan, yakni tuntutan untuk bertanggung jawab mulai keluar  dari mulut itu,
“kak saya bosan berpacaran terus, hanya menumpuk dosa!,
“terus saya harus bagaimana dek”?
 “ datanglah kerumah dengan niat baik kak, apalagi hubungan kita sudah menjelang tiga  tahun dan orang tuaku telah mengenal kakak sangat baik, dan kita telah melakukan banyak hal yang seharusnya kita tidak lakukan!”,
Farhan  tak sanggup lagi berkata, sebab tuntutan tanggung jawab akademik, organisasi, dan harapan keluarga selalu mengintai difikirannya,  nafasnya penuh sesak, hinggga Farhan mecoba  merayu gadis mungil itu penuh janji untuk menjawab pertanyaanya itu pada suatu saat nanti,
 “ maaf dek saya belum siap, saya belum cukup mapan dan masih kuliah, secara mental saya juga merasa belum mampu, Insya Allah kalau saya sudah selesai kuliah saya akan kerumah dengan niat baik”!
 “ janganlah menjadikan itu sebuah alasan kak, kan setelah nikahpun kakak masih bisa kuliah, saya tidak akan melarang kok, “!
 “ iya dek saya tahu, tapikan saya belum siap, mau makan apa adek nantinya sayakan belum ada pekerjaan, kita jalani saja pasti saya akan menepati janji saya, saya tidak akan mengecewakan dan meninggalkan adek!”
“ baiklah jika itu menjadi alasan kaka!”

Setelah kejadian itu sikap gadis itu derastis sangat berubah, ucapannya bertambah sangat kasar sehingga membuat Farhan, merasa sangat tidak nyaman sampai-sampai membuat Farhan sangat tersakiti sebagai manusia biasa farhan seringkali meneteskan air mata. Disisi lain Farhan sejujurnya sangat ingin segera menjawab keinginan gadis itu untuk segera menyelesaikan persoalanya itu, tetapi di sebabkan oleh tuntutan keluarga yang menekankan untuk menyelesaikan urusan akademik terlebi dahulu sebelum menikah serta kegiatan organisasi atau komunitas dan obsesi kesuksesan yang menjadi cita-cita tertingginya, sebenarnya yang menjadi pertimbangan sangat besarnya ialah  sampai saat itu ia belum menaru hati sedikitpun pada gadis itu sehingga keinginan  untuk segera menjawab pertanyaan gadis itupun tenggelam dengan segala hal yang membebani fikirannya tersebut.

  Kisah cinta Farhan terus berlanjut hingga menjelang empat tahun lamanya kejadian  yang sama terus berlanjut, sering kali Farhan bertanya  pada dirinya sendiri kapan perjalanan kisahnya akan berakhir mencipta suka ria, sebab air matanya selalu mengucur deras di setiap malam mendengar kata-kata penuh murka, pada suatu hari Farhan berkata pasrah dengan usahanya membaca zaman, membaca keadaan, dia memilih tuk menuggu saat dimana penderitaannya  akan berakhir walaupun dengan derita, lalu disaat itulah Farhan yakin bahwa dia  harus bertanggung  jawab walupun  harus penuh rasa sabar…..
Pada suatu hari Farhan lagi-lagi tersadar bahwa dia telah jatuh cinta kepada gadis mungil itu, dia tekejut, heran, ternyata rasa cintanya mulai muncul dari pengalamannya hidup dengan ruang-ruang diskusi intelektual, banyaknya dia membaca sehingga dirinya dapat lebih memami tentang kehidupan,  dengan kemampuannya untuk memahami hidup membuat dia sadar dan lebih bertanggung jawab kepada segala hal, khusunya mengenai persoalan cintanya tersebut.
Farhan mempunyai prinsip cinta bahwa hubungan hanyalah sebuah tanggung jawab bagaimanapun gejolak perasaan yang dia rasakan saat itu dia tidak akan meruntuhkan prinsip yang telah dia pegang, sebab ketika prinsip itu dia langgar maka runtuhlah kesucian dan penghormatanya kepada seorang wanita, Sebab  dirinya mendefenisikan cintanya kepada gadis itu ialah tanggung jawab, itulah cinta menurutnya.


Sehingga pertengkaran yang selalu hadir di setiap saat tak membuat dia menyerah begitu saja, sebab prinsip cinta  yang membuatnya kuat untuk menjalani kisah asmaranya, dengan prinsip itulah dia dapat mematikan rasa marah, benci dalam dirinya membunuhnya tanpa ampun, saat itulah dia merasa bahagia menjalani kisah dan kehidupnnya, sebab bahagia menurutnya muncul dari rasa tanggung jawab, rasa sabar, dan komitmen dalam berbuat.
Walaupun saat rasa itu muncul tak lama kemudian gadis mungil yang telah  dia cintai itu pergi secara tiba-tiba tanpa sebab yang pasti  dan kabar terakhir yang dia terima gadis itu telah menikah dengan seseorang lelaki yang mapan.
Ketika mendengar berita itu farhan memanjatkan do’a, memohon ampun atas segala dosa yang telah dia  perbuat kepadanya .

“Cerpen ini terinspirasi dari curhatan seorang teman, saya sengaja tidak memberikan nama atau initial yang jelas kepada gadis dalam cerita ini di sebabkan untuk lebih menghormati posisi seorang wanita


Makassar 1 Agustus 2016
 Muh. Qadri

Kamis, 28 April 2016

CINTA LAUTAN ASIN



CINTA LAUTAN ASIN

Tanjung  karang lautan asin Menitip salam pada ombak gemulai di lautan
Biarlah  Ombak menyapa dan melambai membagi waktu
Mataku terlihat sayu menatap ruang udara, dia datang dan pergi dari dibibir pantai dengan butiran kerdil
Aku bersaksi  ombakpun tak sanggup membersihkan lautan yang ternodai
Begitupun cinta tak akan suci lagi oleh hasrat untuk bercumbu tanpa kemaluan

Jangan biarkan nafsu menghapus  dayamu
Sebab engaku akan tegiring oleh ganasnya kata cinta yang mengajakmu untuk beradu mesra
Jangan izinkan setiap kata merasuk membasahi bibir manis pada tatapan
Sebab semua akan Tenggelam dalam lautan yg sedang bernyayi manis tertarik kulit kering  dan basah


Aku bersaksi cintapun tak lagi suci murni terhempa Arus ombak  yang kaku
Menelanjangi  diri  merangsang setiap bagian yang tejaga
Lautan tak asin lagi, terasa hampa terasa kematian
Hingga zaman tak sanggup lagi membentangkan cinta di lautan
Janganlah ucapkan kata cinta dalam bayang dunia yg penuh kenikmatan
Sebab dunia Tak peduli semua yang rusak, melarat,  tersakiti dan yg ternodai
Maka kembalilah melihat lautan yang tetap asin  dan  pasir yang tetap putih bersih
Yang  terjaga walau takdir mendekatkan  membekas pada pasir yg terhempas ombak
Lalu zaman akan tersenyum melihat kemesrahan cinta di antara mereka
 Dan generasi para pecinta abadi dalam sajak cinta tanjung karang lautan asin
                                                                                                 

                                                                                                                                                                                                    MAKASSAR,   26 April 2016
                                                                                             MUH.QADRI