Kamis, 20 Februari 2014

Pertarungan Pilpres 2014

Bersiap-siaplah  di Pilpres 2014 akan bertarung para bintang politik ditanah air, diantara para bintang tersebut meupaka wajah lama dipertarungan 2009  adapun berdasarkan survey para LSM yaitu diantaranya Prabowo, Wiranto, Jusuf Kala dan Mega Wati Sukarno Putri   dan  juga akan diramaikan oleh wajah-wajah baru diantaranya Jokowi , Mahfud MD, Aburizal bakri, Surya Palo dan juga raja dangdut Roma Irama. Tapi yang paling kontroversial diantara para calon tersebut yaitu munculnya nama Jokowi sebaga kandidat Capres 2014 yang sekarang merupakan  pemimpin ibukota DKI Jakarta. Memang diantara para bintang tersebut yang menjadi bahan pembicaran dan perdebatan di media sampai di warkop adalah walikota Jakarta tersebut yang dulunya juga perna menjadi Walikota Solo. Memang  jokowi secara elektabitas semaki melejit dikarenakan gaya kepemimpinannya yang sangat sederhana tidak seperti dengan pemimpin-pemimpin daerah lainnya yang sangat mengangungkan kemewahan. Selain itu Jokowi sangat dikenal dengan kelincahannya dalam memimpin Jakarta. Yang menjadi pertanyaan sekarang ini apakah Jokowi akan melepas ibukota yang dimana masa kepemimpinannya belum genap setahun atau akan  maju dalam pemilihan capres. Banyak diantara para pengamat media menyatakan  bahwa pemberiataan ini hanyalah sebuah pembohongan public yang bertujuan untuk meningkatkan elektabilitas salah satu kandidat capres.Dalam Survey terbaru dari salah satu LSM menunjukkan data elektabilitas capres 2014 yang memuncaki pringkat teratas adalah Jokowi disusul prabowo dan diurutan ke-3  Megawati dan disusul Roma Irama kemudian Jusuf Kalla. Tak dapat disangka Kandidat capres 2009 yang lalu dari sisih elektabilitas semakin menurun dan digantikan dengan wajah-wajah baru dalam pertarungan memimpin Indonesia menuju orang No 01 di republik ini.
Siapapun yang nantinya menjadi capres dan cawapres  yang lolos Veripikasi merupakan semangat baru dari harapan ratusan juta penduduk Indonesia yang belum puas dengan gaya kepemimpan SBY dan Budiono saat ini yang dianggap penuh dengan settingan kekuasaan, kebohongan dan rekayasa-rekayasanya dalam memimpin negeri ini. Selain itu banyak kebijakan-kebijakannya tidak Pro terhadap rakyat, yang dibuktikan dengan tertangkapnya para sekutu dan antek-anteknya  di Demokrat yang telah  terbukti korupsi.
Ingat!!!  ”siapapun boleh naik tapi KORUPSI harus  tetap turun” Wassalam . .. . .

Pesan Taubat Milad ke-19Thn. 24-April-2013

 
Assalamu ‘alaikum Wr.Wb
“untuk semua yang telah mengucapkan do’a dan sapaan hangatnya kepadaku secara langsung maupun melalui dejaring sosial FB, twitter dll di miladku yang ke-19 tahun ini ,terimakasih banyak, muda-mudahan Allah SWT membalas kebaikan kalian semua karena DIAlah sang pegehendak ,sang pemilik kasih dan sang pemilik usia ,dan kepada kedua orang tuaku saudara-saudaraku do’a keselamatan untuk beliau,yang telah mengsupport setiap keputusanku dalam berfikir dan bertindak, kepada seluruh teman-teman penyemangat dan pendamping Kesendirianku dalam berkarir dan berkehidupan do’aku tuk kalian semua, dan kepada seluru pengajar dan guru-guru yang perna menasehati dan membimbing pemikiran dan karakter walaupun diri terkadang bertindak dengan keAKUANNYA, do’a keselamatan dan kebahagian untuk beliau. ungkapan spesial untuk sang penyemangat hati dan jiwa sang pendamping hakekat dan ketulusan cinta untuk menuju Zat yang sesunguhnya yaitu Allah Azza wajallah do’a kesabaran dan ketulusan untuknya, ungkapan terakhirku ditulisan yang singkat dan sederhana ini yang sebenarnya merupakan inti dari tulisan kecil ini ialah do’a pengampunan dan kata tobatku yang terlimpahkan kepada-NYA yaitu terhadap seluruh dosa-dosa penghancur hati dan yang meruntuhkan Iman, baik dengan unsur kesengajaan maupun tanpa daya untuk menolak dan menahannnya,dan sehingga muda-mudahn diri ini akan selalu bersyukur kepada-NYA atas segala limpahan cinta kepada kita semua agar kita dapat tergolong orang-orang yang bersyukur Amiiinnnnnnnn…” “Wallahu Muaffik ila Aquamttorik assalamu alaikum Wr.Wb …salam karya dan perjuangan”

Kampung bahasa Pare dan Dinamika Sosial

Dulu, terdengar dari mereka, yang pulang dari negeri seberang, bercerita tentang sebuah daerah nan elok dengan pendidikan dan perjuangan. Maka, atas landasan semangat itu, mereka merantau ke negeri seberang...


Setiap pergerakan pasti akan menghasilkan perubahan bagaimanapun jenis perubahannya. Itulah yang menjadi inti pembahasan tulisan saya kali ini.  Dan tulisan ini khusus membahas Pare (Kampung Inggris Kediri) dan peristiwa apa saja yang terjadi di sana.



Aku teringat ketika mendengar mereka berdiskusi tentang perjuangan di kampung bahasa, Pare, Kediri, Jawa Timur, yang membuat telinga ini memanas. Bukan karena ketidaksukaan tetapi karena adanya keinginan turut andil dalam perjuangan mereka. Sangat tidak enak hanya jadi pendengar setia cerita history perjuangan mereka.
Dari cerita mereka, terbersit niat dalam diri saya untuk memulai perjuangan itu juga. Kata mereka, Pare adalah kursusan raksasa, tempat mencetak para revolusioner yang terlepas dari perbudakan karakter dan pemikiran, yang terjadi di berbagai institusi pendidikan di negara kita. 
Pare adalah surga di bawah langit Tuhan. Siapapun berhak mendapat pendidikan di Pare. Lingkungan yang alami, jauh dari hiruk pikuk perkotaan, jauh dari lingkungan  para pemilik kepentingan, dan para berhala-berhala kota  besar, biaya kursusan murah, biaya hidup juga terjangkau. 
Pare merupakan tempat yang efektif untuk belajar tentang apapun, khususnya dalam bidang bahasa Inggris. Gambaran Pare yang saya jelasakan di atas, merupakan gambaran Pare tempo doeloe.
Setelah pertama kali kaki ini berpijak di sini, maka tekat dan niat semakin kuat untuk memanfaatkan semua waktu dengan semaksimal mungkin melakukan apapun. Seiring berjalannya waktu, kuteringat kembali kata mereka yang dahulu yang pernah berpijak di tempat ini. Perbedaan itu pun nampak dari perkataan mereka dan realitas yang terasa saat ini, di mana Pare saat ini telah disusupi orang-orang yang tak sadar dengan perbuatan mereka. Mereka mempengaruhi para pencari ilmu dengan aura negatif, dan mengajak orang lain ke tempat-tempat hiburan, di tambah lagi dengan berdirinya kos-kosan yang menambah aura negatif, dengan tanda kutip.
Memang, kata "pencegahan" tidak bisa terucapkan ketika masih ada kata bergerak, tetapi kata "melawan" mustahil tidak terucapkan ketika para penindas masih eksis dengan berhala terbesarnya, kapitalisme. Kita tak tahu juga apa yang menjadi kunci idealnya, tetapi kata "perjuangan" yang telah tersimpan dalam alam bawah sadar mengatakan, harus tetap diperjuangkan demi generasi pelanjut sampai adanya tongkat estapet yang dapat menjaga tempat ini dan menciptakan aura-aura positif untuk melawan para berhala yang menguasai sistem dunia saat ini.  
Kata "hedonisme" dan "kapitalisme" yang menjadi title tulisan saya ini mungkin terlalu mendramatisir situasi Pare saat ini. Tulisan ini sebenarnya hanya sebagai perantara teriakan-terikan mereka, yang merindukan Pare seperti dahulu, yang pernah mereka rasakan. Ketika itu, mereka tidak pernah terpengaruh gaya hedon. Yang mereka tahu hanya belajar. Karena mereka, waktu itu, betul-betul merasakan lingkungan yang lebih mementingkan kualitas dari pada kuantitas dan fasilitas. 
Saat ini Pare yang dikenal sebagai tempat belajar telah berubah menjadi tempat refreshing dan bersenang-senang. Bertatap muka seperti romansa tersendiri dalam lingkungan belajar, maka alangkah baiknya bila terbentuk persahabatan yang sehat. Pare terbentuk  tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pare lahir--sebagai tempat kursus terbesar saat ini--dari usaha dan perjuangan yang keras dari para perintis. Lalu, apakah perjuangan yang memakan waktu dan tenaga itu hancur hanya karena kepentingan segelintir orang yang ingin meraup keuntungan yang sebanyak-banyaknya? Apalagi, ditambah dengan vakumnya lembaga-lembaga diskusi ilmiah yang turut andil mengawal Pare. Memang tidak mudah menjaga perkumpulan tetap solid dalam satu jalur ketika tidak ada sistem ideal yang dapat menopangnya. Juga karena dinamika-dinamika yang tercipta oleh pemikiran manusia yang beda-beda. 
Esensi perbedaan sebenarnya bukan sebagai pembatas atau pun pemisah, tetapi sebagai pemersatu. Bahwa ketika perbedaan disatukan dalam satu ruang, akan menciptakan suatu harmoni atau keseimbangan. Dan sebenarnya, itulah tujuan utama kita menciptakan sebuah perkumpuan yang biasa kita kenal dengan sebutan Organisasi.
Suatu tindakan luar biasa ketika Pare disulap menjadi tempat belajar, berkarya, dan berjuang, bahkan bukan hanya dalam bidang bahasa inggris, Pare juga dapat dimanfaatkan sebagai wadah bertukar pikiran tentang segala hal, mengumpulkan ide-ide dari Sabang sampai Merauke. Untuk mempersatukan pemikiran dan harapan kita tentang gambaran Indonesia di masa depan, tentunya harus jauh dari oknum yang lebih mengutamakan kepentingan golongan. Karena, Pare bukan hanya untuk segelintir golongan, akan tetapi Pare adalah tempat belajar untuk semua golongan, tanpa terkecuali.
Itulah harapan besar yang sedang dilanda masalah besar. Hal ini menjadi pekerjaan rumah kita, yang masih peduli dengan tempat ini, tempat kita belajar, berkarya, dan berjuang, Pare.

                                                                                                                                                                    Muhammad Qadri.
               Pare, Kediri, 11 Januari 2014


Prosesku Bersamamu (Ilmu)

Setiap langkah kakiku bangga telah mengenalmu...
di dalam gerak langkah pasif dan aktif....
di dalam untaian kata belajar, berkarya dan berjuang...
tak tersia-siakan waktu bersamamu, wahai Bidadari Ilmu ku...

aku tau ketidak tahuanku akan dirimu akan kupetik dan kurajut...
karena aku tau dirimu sangat sulit untuk tergapaikan....
tetapi kata usaha dan berdo'a mustahil tak terucapkan....
ketika aku satuhkan dalam bingkai perjuangan dan pengorbanan....

mungkin kata pengorbanan sangat munafik terkatakan...
tetapi kuyakin itu semua  adalah kata kunci..
kunci dari segala kata kunci pengetahuan dan keilmuan,,
ilmu yang tak di batasi oleh alam Ide dan Realitas...

percayalah dia akan memberikanmu,...
apa yang Dia punya dan apa yang Engkau minta..
sebelum kata penyesalan tersampaikan sesudah kata terlambat..
sampai pada waktu fisik dan jiwa ini akan membatasinya, dengan kata ketiadaan....
maka gapailah, Dia milik kita dan mereka...

                                                             Pare,Kediri, 21 Februari 2014

Seleberiti Jalanan











Untuk mereka yang hanya menatap diantara dia dan mereka
berdiri tegak bagai tak terlihat di antara mereka yang duduk melihat
ku tau mereka hanya berkata seperti berhala walau tak terlihat
taukah mereka tentang  darimana dan maukmana...

apakah mereka tak melihat ?
atau kepedulian hanya untuk kamu yang menyembah
untuk apa kebenaran dan perjuangan itu..
apakah menjadi pajangan yang paling indah dimeja hukum mereka...

betapa deritanya mereka, tertindis dan tertidas..
diantara engakau para perhala-berhala
tak taukah engakau mereka hanya tau hidup tak tau nanti dan esok hari..
karena mereka tak berfikir tentang apa yang kamu fikir dan kamu sembah

sebenarnya tangan mereka sangat berat, itu karena engkau, engkau yang menggerakknya..
tak tau juga apakah ini takdir tau nasib mereka
karena mereka yakin tuhan mereka, tau tentang mereka  dan engkau
maka diam adalah pilihan mereka, untuk meggerakkan hati engkau dan tuhan yang kau sembah.. (Kapitalisme)