Sabtu, 02 April 2016

WISATA KEILMUAN


Lanjutan..!!! 3


Di bulan puasa (fasting month) awal kisah  spiritual keilmua itu di mulai, puasa pertama yang saya jalani di negeri prantauaan yakni ibu kota Provinsi sulawesi selatan tepatnya di Makassar, dan begitu pula dengan  hari-hari berikutnya, tak terasa pada saat itu telah tiba di hari ke-sepuluh pada bulan ramadhan, tak terasa yaahha.. !!!! kata tersebut terucap sendirinya ketika  dengan gerakan spontan menatap kelender  pada HP mini saya, yang tertuliskan made in china,  iyaaa memang tak terasa karena tepat pada bulan Puasa itu pulalah Pesta Piala dunia di selenggarahkan (world Cup) dan juga bertepatan dengan masa kampanye Presiden dan Wapres sehingga  waktu terasa singkat dengan heporia pemeberitaannya,  bagaimana tidak dengan hiporianya di seluruh media eletronik, cetak dan terasa  media Sosial tiap waktu sehingga semua mata di ahlihkan pandangannya oleh pemberitaan-pemberitaan seputar piala dunia dan kampanyae Capres dan Cawapres, tak terkecuali di indonesia kabar seputar piala dunia dan kampanye merupakan konsumsi sehari-hari tetapi untuk Kampanye itu sendiri karena berlangsung selama sebulan lebih dan hanya ada dua pasang kandidat capres dan cawapres sehingga  dipenuhi dengan ketegangan dan perang urat saraf, dimana  deklarasi-deklarasi  pemenagan  dan relawan untuk setiap pasangan calon presiden tersebut     menjadi perbincangan hangat di seluruh media elektronik,cetak dan begitupun di medai sosial di tambah lagi denga  janis-jenis kampanya yang beragam dari kampanye Kreatif (kreative campain)  dengan melibatkan simpatisan dan relawan samapi dengan kampanye hitam (black kampein) dan kampanye nagative (negative campain) sehingga bulan beribadahpun terus berjalan tanpa sadar dan tetap dalam kendali alam bawah sadar, bagaimana tidak di malam hari  seharusnya di habiskan dengan membaca Al-qur’an dan beribadah dan Sholat tarwih malah di  sibukkan dengan  menyaksiakan kabar dan informasi  seputar Pemilu dan kampanya pilpres di media dan  pada waktu dini harinya di sibukkan dengan Nonton  piala dunia yang setiap dini hari di putar di stasiun TV swasta, sehinga  waktu untuk beristirahat yang semestinya pada malam hari , diganti dengan beristrahat pada siang harinya  sehabis sholat Subuh hingga hampir memasuki berbuka puasa hehehee.. itulah aktifitas yang memang taknormal apalagi pada bulan dimana para ummat muslim di dunia Sibuk dengan Beribadah sebanyak mungkin untuk menghapus dosa yang telah lalu dan pada saatnya akan kembali Fitrah, ....
Dan tepat pada hari itu pula saya memutuskan untuk pulang kekampung halaman yang tercinta untuk berkumpul dan menikmati susana-suasana berpuasa bersama keluarga.. dimana ritual seperti sahur dan berbuka puasa bersama adalah merupakan ritual yang sangan saya rindukan ketika datangnya Bulan Puasa, dan dengan menaiki bus antar kota pada saat itu perjalanan antar kotapun dimulai kira-kira semalaman dan membutuhkan waktu 9 jam lamanya  waktu  yang harus saya tempu dari kota  Makassar sampai kekampung halaman saya Masamba yang terletrak di sebelah Utara kawasan Luwu Raya yang Dulunya merupakan kawasan Kerajaan Luwu, setibahnya di kampung halaman karena pada hari itu  adalah merupakan hari  Pemilihan Umum (Pemilu) Capres dan Cawapres maka dengan  tanpa beristirahat  kira-kira jam Delapan pagi saya berangkat ke TPS yang tidak terlalu jauh jaraknya dengan rumah saya dan  dapat di tempu dengan berjalan kaki saja, dengan tujuan Memberi hak suara saya kepada Pilihan saya yang akan Memimpin Indonesia  Lima tahun Kedepannya.
Pada malam harinya Wisata keilmuanpun dimulai berawal dari perjumpaanku dengan kawan lama atau teman seperjungan ketika menempuh pendidikan di SMA dan juga masih memiliki hubungan kekeluargaan, yang pada saat itu Alhamdulillah telah matang dalam Membina rumah tangga  (kepala rumah tangga), perdiskusianpun berawal dengan saling menanyakan kabar, di lanjutkan dengan menceritakan pengalaman hidup selama kurang lebih  Dua tahun lamanya dan pada saat itu baru sempat bertemu kembali, setelah kira-kira tiga jam berbincang seputar pengalam kami masing-masing tiba-tiba  Sosok tua yang merupakan ayah handa teman saya itu datang  dan dengan memotong pembicaraan  dengan mengucap sapaan hangat, dan dilanjutkan dengan pertanyaan mengenai seputar  Pemilihan Presiden yang di laksanakan pada  siang hari tadi.. dengan rasa kepercayaan diri saya, karena  menjagokan salah satu Capres, maka sayapun menjawab memilih salah satu kandidat tersebut  Sebut saja si Capres J dengan penuh keyakinan .. lalu sosok tua itu kembali melanjutkan pertanyaanya mengenai alasan mengapa kamu memilihnya..? dengan  menjawab penuh dengan percaya diri maka saya jelaskan semua pengalam si Capres J itu dalam pemerintahan, track rekor dan kebaikan-kebaikan yang dia miliki, dan membandingkannya dengan  presiden yang menjadi lawannya ketika itu sebut saja si Capres P.. sayapun menjelaskan dengan penuh perbandingan-perbandingan yang tentunya sesuai dengan apa yang saya ketahui mengenai ke dua kandidat Presiden tersebut,  setelah dengan panjang lebar saya menjelaskan lalu dengan wajah yang menampakkan rasa yang penuh dengan pemahaman maka sosok tua itu menceritakan beberapa perspektif  atau sudut pandang penilaian dalam memelilih suatu presiden atau kepala negara, dengan tanpa pandangan yang negative terhadap kedua kandidat tersebut, tetapi dengan hanya memberikan sedikit analogi Rasional dalam  menentukan suatu Pilihan dan dengan mempertimbangkannya  sehingga  Pilihannya jatuh kepada  Calon persiden P, dan inti dari alasannya memilih capres tersebut ialah bahwa indonesia harus kuat di bidang pertahan dan harus memiliki pertahanan yang canggi dan kuat dan karena melihat background presiden pilihannya tersebut adalah Militer maka ia percaya bahwa indonesia akan kuat ketika capres P yang akan menjadi Presidennya, karena pilihan kami berbeda maka perdiskuasian berlanjut lebih jauh  dengan saling melempar pertanyaaan terhadap alsa-alasan dan penjelasan  yang lebih  rasional lagi mengapa menjatuhkan pada capres pilihan kami masing-masing baik dalam latar belakang pendidikan  ( educational background), pengalaman (eksperian) tack rekor dalam kepemimpinan dan pemerintahan dan lain-lain, perdiskusianpun terus berlanjut dimana sosok tua itu dalam menjelaskan dengan sudut pandang yang berbeda begitupun saya penuh dengan perspektif dan sudut pandang yang berbed pula, walaupun demikian tidak adapun dalam perdiskusian tersebut  usaha atau keinginan untuk saling menjatuhkan argument maupun menjatuhkan mental lawan bicara yang ada hanyalah diskusi yang sehat dengan saling bertukar pikiran di sertai dengan teori dan contoh-contoh real, berdasarka dengan kondisi indonesia dan dunia sekarang ini, kira-kira tiga jam lamanya berdiskusi seputar Capres dan Cawapres tak terasa perdiskusian telah diluar dari jalur (talk out the box) tetapi menurut saya sekarang memang waktunya untuk berdiskusi lebih lepas bercerita tentang pengalaman, keindonesiaan dan menentukan pemimpin indonesia yang sesuai dengan kondisi dan konteks indonesia di zaman sekarang ini,  pembicaraan di awali  ketika  sosok tua tersebut menceritakan  kegelisahannya terhadap kondisi indonesai dan oknum-oknum pemerintahan di zaman sekarang ini yang belum bisa mensejahtrakan rakyat baik dari segi ekonomi, pendidikan, taraf  hidup, kualitas hidup dan lain-lain, dan ketika dia bandingkan dengan negara-negara tetangga kita seperti Malaisya, brunei, dan singapur, bagaimana tidak indonesia sebagai negara kaya dengan sumber daya alam (natural resorces)  yang berlimpah di negera kepulauan ini,  tetapi di lain sisi kesejahtraan penduduknya masi jauh dari kata Maju (undevloped) sehingga dengan  kegelisahan-kegelisahan seperti itu sosok tua itu berpendapat  indonesia harus di pimpin oleh pemimpin yang  bisa memajuhkan  masyarak dan rakyat indonesia dari berbagai aspek, seperti di bidang ekonomi, pendidikan, kualitas hidup, kesehatan, pertahanan dan lain-lain di mana pada saat ini masih penuh dengan tanda tanya besar, sehingga sosok tua berharap yang memimpin indonesia ialah  yang menurutnya mampu mewujudkan semuanya itu tentunya  untuk kesejahtraan rakyat indonesia, setelah berbincang seputar masalah keindonesai lanjut dengan berdiskusi masalah keislaman hingga kebidang tasawwuf, dia juga  menceriakan kegelisahannya  tentang kondisi kaum pelajar sekarang yang mengalami degradasi seperti krisis moral dan krisis akhlak  dimana kaum pemuda di zaman sekarang ini tidak sesuai dengan fungsinya kepada masyarakat, seharusnya pemuda dan kaum intelek memberikan pemehaman dan pembelajar buat masyarak bukan malah sibuk dengan dunia keilmuaannya dan malah  menyesatkan masyarakat, sosok tua itu berfikir bahwa para pelajar dan kaum intelektual dan mahasiswa agar bersatu dengan saling berdialog dan berdiskusi untuk membicakan masalah indonesai dan mencari soslusi terbaik untuknya bukan malah saling serang dalam bidang pemikiran bahkan saling serang dalam wilayah fisik sekalipun, karena menurutnya  berilmu dasarnya  ialah aktualisasi ilmu bukan hanya sekedar teori di bangku sekolah dan universitas, dan gunakanlah ilmu untuk kepentingan rakyat sesuai dengan kemampuan atau jurusan keilimuannya masing-masing. Terjun kemasyarakat dan mengabdi untuk kemajuan rakyat memberikan pemahan dan pelatiha keterampilan demi tujuan kesejahtraan rakyat, agar fungsi para pelajar atau mahasiswa sebaga agen perubahan (Agen Of Change), pengontrol sosial (Social Of Control) dan perencana Sosial (Social Plenty) dapat terealisasikan di masyarakat sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuannya untuk kesejahtraan seluruh rakyat indonesai tanpa terkecuali.
Memang  menurut saya secara pribadi pemahaman dan pengalamalan hasil pemahaman yang luar biasa oleh sosok tua itu,  bagaimana tidak ketika kita lihat sosok  itu dari sudut pandang materi, sosok tua itu tidak nampak sedikitpun dengan kemewahan dan kemegahan akan tetapi sangat penuh dengan kesederhanaan hidup, dan lain lagi ketika kita ingin membandingkan taraf hidup dengan kemampuan dan pemehamannya mengenai ilmu dan aktualisasi ilmu itu sendiri yang sangatlah jauh berbeda dengan masyarakat pada umumnya. apa lagi ketika kita ingin membandingkan orang tua yang seussia denganya, baik dari pemehaman hidupnya, pemahaman keilmuannya hingga pemahaman terhadap politik praktis sekalipun,  yang penuh dengan ungkapan-ungkapan filosofis dalam menjelasakan bagian-bagiannya, mungkin semua itu karena caranya memahami hidup  beserta dengan pengalaman keilmuannya  di perantauaan, bagai mana tidak  kurang lebih 40 tahun merantau kenegeri tetangga yakni malesya dengan beberapa pengalam kerja di lapangan atau teknical  di tambah lagi  dengan sejarah pendidikan keagamaannya hingga sampai pada tatanan tasawwauf  kepada para ulama dan kyai dan juga pendidikan formal ketika masih dalam situasi dan masa  perjuangan negara indonesia, maka menurut saya dengan pengalaman itulah pemahaman keilmuan dan caranya   menjalani hidup dan menatap kehidupan , serta  juga usaha yang membuat dia tetap pada keyakinannya dan pemahamannya  dalam menghadapi hidup, bagaimana cara pandangnya   tentang mencari nafkah dan bagaimana pandangannya memandang masalah dalam kehidupan yang semuanya penuh dengan makna filosofis, dengan telah memberikan sudut pandang yang berbeda dalam hidup dari berbagai aspek kehidupan seperti memandang politik dan politician dengan persfektif yang berbeda dan  menjelaskan sebuah teori serta contoh konkrit yang mudah untuk kita pahami,  semua itu juga karena pengalaman hidup yang membuat sudut pandang beliau dalam melihat segala fonomena yang terjadi Sangatlah berbeda dengan masyarakat kebanyakan (paradogsal) apalagi dengan umur yang tak tak muda lagi dan  dapat berfikir layaknya pemudah yang lahir dalam generasi sekarang ini, di perdiskusian seringkali saya merasa malu dengan ilmu dan pemahaman yang  saya miliki yan belum ada apa-apanya dan telah berani menampilkan keakuannya (kesombongan) dalam berilmu dan berpengetahuan bukan malah merendahkan diri bahwa ilmu yang kita miliki tidak  akan perna ada apa-apanya di banding sumber dari segala ilmu, mengakui kekecialan diri dan  mengakui kebesaran sang pemilik ilmu.. itu adalah pelajar yang sangat besar petik ketika berbicara tentang Ilmu dan kebesaran ilmu yang takkan perna ada batasannya, bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengklaim pemahaman tertingginya terhadap suatu ilmu tanpa restu dari yang memiliki ilmu tersebut Allah Swt. Terima kasih untuk sosok tua itu yang telah mengajari saya tentang apa  berilmu itu dan berpengetahuan itu dan apa inti atau subtansi dari semuanya, mengajarkan untuk menilai dan melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang tidak berfokus pada satu sudut pandang saja, sehingga terkadang menyesatkat dan terus-menerus berputar  pada hal atau persoalan yang sama.. terimakasih banyak untuk sosok tua yang sederhana dan ditempat yang sederhana”.



SEKARANG, MASA BERILMU DAN BERPENGETAHUAN


Lanjutan...!!! 2

Kisah ini merupakan lanjutan dari tulisan yang sempat saya buat yang mencerikan sebuah kisah ketika menempuh pendidikan di  SMA, yang menceritakan kisah pertemanan dan persahabatan yang sedikit di hiasi oleh kisah percintaan (love Story) layaknya anak SMA pada umumnya yang agak lucu dengan pola tulisan dan bahasa yang masih sederhana karena pada saat merupakan awal saya belajar untuk merangkai kata yang membentuk sebuah kisah hidup  dan disitu pula awal semangat untuk tetap menulis dan memencoba untuk mensejarahkan diri dengan media tulisan, Masa  menuntut ilmu di perantauan di salah satu kota besar di Indoneisa tepatnya Makassar kira-kira sembilan jam dari kampung halamnku, ketika melalu seleksi di bebrapa Universitas dimakassar akhirnya takdir mebawaku pada salah satu universitas Swasta di makassar pada Fakultas Psikologi dan  jurusa Psikologi yang sesuai dengan keinginan dan harapanku pada saat itu.
Masa itu berawal ketika saya mengenal dan menyentuh hal-hal yang mengenai ilmu dan pengetahuan walaupun hal seperti itu telah perna dan telah terbiasa saya rasakan ketika dalam pendidikan sekolah sebagai Siswa, tetapi kondisi dan situasi sekarang ini sangat jauh berbeda dan hingga pada awalnya  saya kaget dengan kondisi atau kebiasaan-kebiasaan baru yang saya alami (shok culture)  , maka terlebih dahulu pada saat itu sebisa mungkin saya berusaha untuk melakukan adabtasi dengan melalu berbagai  proses layaknya  Mahasiswa baru di Universitas yang melalu masa Orientasi dan  sehingga pelahan-lahan saya terbiasa dengan sendirinya dan melalunya dengan sangat mudah, dalam dunia berilmu pengetahuan Khusunya Mahasiswa akan diwarnai dengn  berbagai dinamika pemikiran dan pengetahuan seperti; kerangka berfikir,Philosofhy, wacana tokoh-tokoh dan Pemikir dunia, Wacana keagamaan, wacana Global,hingga mengenai wacana yang berbau kanan dan berbau kiri  sekalipun, dan masih banyak lagi..,  wacana-wacana itu merupakan wacana pokok  bagi para pelajar di Universitas atau perguruan tinggi yang di sebut sebagai Mahasiswa, yang merupakan tingkatan yang tertinggi bagi pelajar yang mendambakan dunia Akademik, ketika pertama kali menyentuh sesusatu hal yang berkaitan dengan  Berfikir yang ilmiah layaknya hal tersebut,  maka gejolak pemikiran sebagai kaum pemulapun (beginer) nampak ketika kebingungan dalam berfikir terus menerus melanda bahkan dalam  aktifitas keseharian seperti; dalam perbaringan, makan, dan bahkan berkendara Motor,  itulah merupakan fonomena yang mungkin akan di lalui setiap mahasiswa baru yang ingin mencari jati diri keilmuannya di perguaruan tinggi, diskusi dan berdebatpun menjadi kebutuhan sehari-hari (dialy need) dikelas, di kantin, di forum-forum diskusi  kecil, dan dirumah yang dimana rumah saya ketika itu menjadi tempat baca mahasiswa salah satu Organisasi Mahasiswa Islam terbersar di Indonesia, forum kajianpun sering kali saya hadiri dari forum kajian kampus,kajian di oraganisasi Islam kebetulan pada saat itu baru saja saya di kader di salah satu Organisasi Mahasiswa Islam terbesar di Indonesia sebut saja Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, atau yang lebih di kenal dengan (PMII), di organisasi pergerakan ini sendiri banyak hal yang bisa saya kaji dan pelajari tentunya mengenai,  wacana-wacana Keislaman, Keindonesain,Filsafat, Pergerakan, dan wacana-wacana Global seperti Geopolitic, Geostrategy, Hingga Tasawwuf dan lain-lain disinilah ruang dimana saya dapart belajar dan mengkaji apapun itu selagi itu dapat di kaji dan di pelajari, dan di situlah pencetus awalnya kerangka berfikir saya dan tentunya tetap berpegangan pada Ideologi Bangsa (Pancasila) dan ajaran Islam Indonesai beserta dengan tradisitradisi keIslamannya, dimana organisasi kemahasiswaan itu terkenal dengan semboyan,  Dzikir,fikir dan Amal Sholeh, dan itulah merupakan Prinsip atau Konsep berilmu yang kami harus pegang teguh sebaga warga dan kader pergerakan dan di situ pulalah awalnya saya mulai membuka dan membaca buku pemikir-pemikir besar, pemikir-pemikir Barat dan  pemikir-pemikir Muslim adalah kajian Pokok saya pada saat itu, walaupun saya akui pada awalnya itu sangat sulit untuk saya pahami, tetapi dengan semangat dan tekat yang teguh dan semangat Kritis dan keinginan untuk menikmati dunia berilmu dan berpengetahuan maka akan tetap diperjuangkan sampai saat ini. Dan dimana pada setiap Orasi-orasi para yang mengaku dirinya sebagai Mahasiswa sering terucap kalimat, agen Perubahan (Agen of change), pengontrol Masayarakat  (Social of Control) dan perencana sosial (Social Planty) yang berati Mahasiswa mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat besar  sesuai dengan fungsi-fungsi utamanya demi kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara, buka hanya di sibukan dengan kehidupan Berpengetahuan di perguruan Tinggi,  Maka hal itu seharusnya benar-benar terwujud sesuai dengan fungsi yang di sebutkan tersebut.  
Kajian di lembaga sosial, Karena pada saat itu saya cukup sering aktif di salah satu lembaga sosial di bidang pendidikan yakni Forum Kampung Bahasa Sulawesi (FKBS)   bertujuan untuk menciptakan pendidikan yang, murah,merakyat, berkualitas, berkarakter dan relegius,  khususnya dalam belajar bahasa inggris dengan  tahap awalanya ialah mendirikan  Kursusan (course) yang tujuan akhirnya adalah menciptakan Kampung Pendidikan english (english Villege) yang sesuai dengan  Visinya tersebut di pulai sulawesi, dan di tempat itu pulalah tempat saya belajar english dan  bediskusi tentang wacana-wacana Sosial kekinian (kontemporer) dengan teman-teman yang pemahaman pengetahuaannya luar biasa yang berasal dari Kampus-kampus dan latar belakan Jurusan dan organisasi yang berbeda-beda pula  yang di satuhkah dalam satuh wadah organisasi yang merupakan  salah satu tempat saya untuk belajar, berkarya dan berjuang .  Dan lain halnya ketika keikut sertaanku dalam sekolah-sekolah pemikiran yang sempat saya ikuti kira-kira sebulan lebih lamanya, saya akui bahwa proses yang saya alami dalam membentuk kerangka fikir saya sangatlah rumit dan penuh dengan dinamika pemikiran, dimana gejolak pemikiran yang nampak yang menimbulkan  pertanyaan-pertanyaan mengenai segala sesuatu di dunia ini, bahkan sampai mempertnyakan sang Pencipta.. Na’uzubillah .... tetapi menerut saya hal  itu adalah tahap awal dan proses saya menuju kematangan berfikir dan saya harap bukan hanya kematangan dalam berfikir tetapi kematangan dan kedewasaan dalam bertindak dan betingkah laku.
dan  ketika  beranjak  ke semester tiga maka keputusan untuk cuti dari bangku Universitaspun saya ambil, walaupun ketika pada saat itu saya sebagai salah satu anggota dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Fakultas saya tetapi dengan niat untuk lebih meningkatkan kualitas diri dan keilmuan sebagai mahasiswa yang masi dalam proses pembetukan konsep fikir pada saat itu, maka saat itu pula saya fakum dari kepengurusan lembaga dan memilih untuk cuti akademik, kesempatan  cuti pada saat itu saya manfaatkan untuk belajar bahasa asing di pulau seberang  di salah satu kampunng sebut saja Kampung inggris Pare, Kediri yang terletak di bagian Timur pulau jawa, disanapun hal yang sama saya alami, disana saya dapat  bertemu denga seluruh pelajar-pelajar dari seuruh penjuru nusantara dari sabang-merauke, untuk menuntut ilmu disana Khususnya ilmu english, maka disanahlah merupakan kesempatan besar untuk meningktkan keilmuan dengan berdiskusi dengan mereka (shering knowladge)  mengenai apaun bukan hanya mengenai english yang lebih jauhnya lagi berdiskusi tentang Keluasan ilmu yang tidak akan bisa kita pelajari hanya dengan belajar dan berdikusi di satu tempat dan pada sekelompok orang  saja, kurang lebih tiga bulan lamanya waktu yang saya habiskan dikampung tersebut, dan  adapun aktifitas-aktifitas  keilmuan yang saya jalani disana  diantaranya  ketika pada siang hari saya fokus untuk belajar english dengan kursus di bebagai lembaga kursusan dan ketika pada  malam harinya maka saya memanfaatkan waktu dengan  berkeliling di setiap camp (tempat tinggal pelajar) untuk belajar dan berdiskusi dengan temapan-teman dari berbagai asal daerah dan berbaga background  pendidikan yang berbeda-beda pula, begitupun pada waktu-waktu lainnya di siang dan di malam hari teman-teman se-camp saya yang menjadi teman berdiskusi khusunya mengenai english karena tidak bisa dipungkiri suatu bahasa harus di praktekan (prectice)  dan berawal dari kebiasan (habit)  dan  juga tidak bisa di pungkiri ada diantara mereka yang kapasitas englishnya lebih baik dari pada saya maka dengan rendah hati saya meminta tolong kepada mereka untuk bersedia mengajari di selah-selah waktu yang kosong itu, karena salah satu prinsip yang saya selalu pegang teguh pada saat itu ialah  kesempatan berpengetahuan ini tidak akan  saya sia-siakan sampai  sedetikpun, dan setiap orang adalah guru,  sebab karena itu pula alasan mengapa  hampir setiap malam forum-forum diskusipun saya  hadiri baik forum diskusi besama dengan teman se kelas di tempat kursus, teman-teman se-camp dan teman-teman yang lainnya. Dan ketika menjelang bulan ke-dua  akhirnya musim itu  datang juga musim dimana  satu-persatu teman-teman seperjuangan kembali kekampung halaman mereka, dan pelajar-pelajar barupun silih berganti datang dan pergi, menghuni setiap tempat-tempat belajar kursusan dan camp-camp yang di sediakan disana, hal tersebutlah yang terus berlangsung hampir setiap bulannya, dan pada saat dan kondisi itupulalah  dikusi-diskusi malampun perlahan-lahan redup dan berkurang walaupun sekali-kali dengan iniasiatif diri sendiri mencari teman Diskusi yang dengan sukarela berdiskusi dan membagi ilmunya kepada saya di setiap malam pada diwaktu-waktu luang, tentunya tanpa kegiatan atau aktifitas yang berkenaan dengan english.
Dan ketika pada bulan ke-tiga menandakan telah sampai  hari-hari menjelang kepulanganku walaupun pengalaman ilmu  diperantauan khusunya english terasa belum cukup dan sangat jauh dari kata Puas dan kebetulan pada saat itu tepat terjadi bencana alam meletusnya gunung Kelud dimana proses belajar mengajar tidak efektif dan tidak kondisif lagi, maka seminggu setelah itu  saya memutuskan untuk  kembali kekampung halaman di Makassar untuk melanjutkan Study saya di bangku universitas dan karena waktu yang di berikan untuk cuti akademik sebentar lagi akan berakhir , tiga bulan lamanya belajar dan berjuang di tempat tersebut   Maka sebelum kepulanganku tibahlah malam dimana malam perpisahan yang biasa  di laksanakan ketika ada di antara  teman-teman Asset yang akan pulang di siang harinya dan maka pada malam harinya terlebih dahulu pesta perpisahanpun (parewel party) menjadi ritual wajib untuk mengucapkan, pesan dan Kesan sebelum balik kekampung halaman, maka  dalam hatipun mengucap do’a kepada seluruh teman-teman yang telah relah membagi ilmunya kepadaku teman-teman  Camp 1 dan ASSET (Assosiation of sulawesi student)  secara umumnya  yang telah menampung dan memberikan saya  tempat tinggal selama  belajar di tempat tersebut, yang telah menjadi lembaga pemersatu pelajar-pelajar yang  berasal dari pulai sulawesi,  bukan hanya tempat tinggal tetapi tempat belajar, berkarya dan berjuang , dan juga untuk   taman-teman  diskusiku selama proses belajarku yang sangat berharga di surga kecil itu terimah kasih banyak untuk semua yang tidak bisa saya ucapkan satu persatu dalam tulisan yang singkat ini.
Sesampainya di Makassar awal dan kisah barupun terukir, ketika sepulangnya saya dari perantauan saya melanjutkan Study di  jurusan saya yakni Psikologi, dan bergabung kembali kesalah satu lembaga Kursusan di makassar (FKBS)  yang di mana  beberapa bulan  juga saya sempat fakum di tempat tersebut dan berencana untuk menjadi salah satu guru (teacher/tutor) di tempat itu    , dua minggu berjalan sepulang saya dari perantauan akhirnya saya mulai terjun di dunia pendidikan khusususnya English menjadi guruh (teacher/tutor) di tempat kursusan tersebut walaupun tahapan pertama mengajar Kosaka kata dalam bahasa inggris dan bagaimana cara melafalkaanya, tetapi itulah merupakan langkah awal yang insya Allah akan terus berkembang sampai dengan Level-level dan peroses belajar dan mengajarpun itu belangsung hingga sekarang..  bersambung..... (to be continued)...

TERM OF REFERENCE (TOR)

TERM OF REFERENCE (TOR) PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR


I.                   LANDASAN PEMIKIRAN
Misi bangsa Indonesia antara lain menetapkan bahwa sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggung Jawab, berteknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia. Pengembangan kompetensi Mahasiswa adalah kegiatan dalam rangka pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan utuk peningkatan mutu bagi proses belajar dan profesionalisme  maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan. Adapun kegiatan pengembangan kompetensi yang dimaksud adalah: 1). Mampu membuat karya tulis/karya ilmiah  , 2) menemukan metode dalam melakukan penulisan Ilmiah, 3). menciptakan karya tulis ilmiah, dan mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum (Depdiknas, 2001: 1-2). Maka menulis karya ilmiah merupakan syarat mutlak bagi Mahasiswa dalam dunia kampus demi bekal mereka dalam dunia penulisan  dan seiring dengan kemajuan zaman dan tuntutan di dunia pendidikan untuk tampil ke depan. Maka, dituntut kita dalam meningkatkan bibit Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki rasa keintelektualan, kreativitas, inovatif dan berakhlak mulia yang cukup berpotensi. Sehingga, dapat menggunakan keilmuannya dalam kehidupan masyarakat. Untuk memenuhi tuntutan ini maka mahasiswa harus membekali dirinya dengan ilmu-ilmu yang dibutuhkan dalam kehidupan kampus. hal itu dimungkinkan dengan diberinya kebebasan beraktivitas dan berkreatifitas selama batas-batas wajar tertentu.
Mahasiswa dituntut untuk belajar banyak, bukan hanya dari bangku perkuliahan saja tetapi ia juga harus mencarinya dalam kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler atau di luar bangku kuliah. Maka dari itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas  Psikologi Universitas Indonesia Timur Makassar bermaksud mengadakan kegiatan  “Pelatihan Karya Tulis Ilmiah” dengan Tema “Sukses dalam keratifitas cerdas dalam penulisan”
                                                      II.          TUJUAN
·         Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
·         Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
·         Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara lembaga pendidikan dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
·         Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
·         Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

                                                   III.          MANFAAT
  • Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
  • Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
  • Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
  • Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
  • Memperoleh kepuasan intelektual;
  • Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
  • Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
.IV. TARGET PESERTA
·         Mahasiswa Psikologi Universitas Indonesia Timur Makassar yang masih aktif.

                                                   IV.  NAMA KEGIATAN



NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan : “Pelatihan karya tulis ilmiah”
Hari / tanggal   : sabtu / 25 april 2015
Pukul               : 09.00-19.00
Tempat             :  Aula kampus III UIT , Lt.4

Pemateri 1         :
 (Diharapkan komposisi materi terdiri dari 70%  sebagai tahap awal/pengantar memberikan pemahaman tentang bagaimana penulisan karya ilmiah tersebut dilihat pemateri merupakan ahli di bidang penulisan dan kajian kebahasaan  dan 30% berbagi pengalaman sebagai seorang professional yang bergelut di bidang penulisan )
Pemateri 2                                :
Pemateri 3                    :

  

                                   V.           BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan ini adalah pelatihan setengah hari dengan system diskusi yang di bawakan oleh pemateri yang berkompeten dibidangnya.

                                VI.          DESKRIPSI ACARA
Acara bertajuk pelatihan penulisan karya tulis ilmiah yang akan diselenggarakan pada tanggal 25 april 2015 ini merupakan program pokok Badan Eksekutif Mahasiswa Psikologi UIT  dan kepanitiaannya merupakan Mahasiswa Psikologi UIT .




                                 VII.          RUNDOWN ACARA
No
Pukul
Durasi
Nama Acara
Deskripisi
PJ
keterangan










1.
09.00-09.30
30 menit
Pembukaan
 Ceremony
MC







09.30
09.33
3 menit
Pembacaan Do’a

MC


09.3309.40
7 menit
Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars UIT
Dipimpin pemandu
Pemandu + MC
MC membimbing untuk para peserta dan pemateri  berdiri.

6
09.40-10.00
5 menit
5 menit
10 menit
Sambutan
Ketua panitia
Ketua BEM
Dekan

Dekan Fakultas Psikologi UIT sekaligus membuka acara seminar secara resmi.




8
10.00.10.05
5 menit
Pengenalan moderator dan Penyerahan acara ke moderator
MC mengenalkan moderator dengan membacakan biodata dan cv secara singkat dan mc menyerahkan acara ke moderator.
MC + Moderator
Moderator langsung menempati posisi.

10.05-18.00
240 Menit

Para pemateri langsung melakukan presentasi sesuai urutan :
Pemateri 1
Pemateri 2
Pemateri 3
Moderator+Pemateri 1,2,3
Masing-masing pemateri diberikan waktu presentasi 2 Jam dengan tema yang telah ditentukan.
10
18.00-18.30
30 menit
Tanya jawab
Tanya jawab dipandu oleh moderator.
Moderator+Pemateri 1,2,3
Pertanyaan dibatasi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
11
18.30-18.45
15Menit
Pembacaan kesimpulan
Moderator membacakan kesimpulan dari keseluruhan materi yang diberikan. Kemudian moderator menyerahkan acara kepada MC.
Moderator

12
18.45-18.50
5 menit
foto bersama + penyerahan cidera mata
MC memandu penyerahan cindera mata yang dilakukan oleh ketua panitia dan ketua BEM kemudian dilakukan sesi foto bersama.
MC+Acara
Pemateri + moderator  meninggalkan panggung.





14
18.50-18.55
5 menit
Penutup, Membacakan Hamdalah/puji syukur
MC menutup acara dengan penuh syukur
MC














            VIII.          PENUTUP
Demikian TOR (Term of Reference) ini kami buat untuk mempermudah dalam visualisasi dan detail acara. Semoga TOR ini dapat mempermudah dan bermanfaat

.