Berusaha berdialog dengan rasaku
Bantu aku memadamkan rasa sakit
Hanya Bisa berbagi dengan karya pedih
Walau kesabaran hanya obat penetral air mata
Berilah kesadaran pada pemilik kata
Menahan setiap rasa,kata tuk mengungkap pedih
Aku rasa Tak sanggup manatap wajah, mata penuh murka
Mana kala aku terdiam, aku merasa waktunya tuk meratap dadah
Walau Air mata bukan jawaban pedih
Tetapi Air mata datang dari rasa
Sebab sabarku tuk mereka yang penuh cinta menunggu di rumah
Biarlah jiwa dan ragaku terpisah tanpa ingatan mereka
Karena Aku tak sanggup mendengar bunyian air mata
Sekarang diriku pasrah dengan segala kata, murkah
Lalu wajahku akan memancakan seyum tuk masa Perbaringan yang abadi, bertanah, bertembok, berbatu
Dan ukirlah nama panjangku pada ingatan mereka
Telah berpulang kerahmatullah, dan beristirahat dalam kedamaian"
Masamba 10 Juli 2016
Tidak ada komentar:
background:#0a58a3; border-bottom:4px solid #1780dd; padding:6px 15px 4px;Posting Komentar